Headline9.com, BANJARBARU – Pemilihan wali kota Banjarbaru periode 2024-2029 mendatang ternyata sudah menjadi isu besar bagi warga Kota Banjarbaru, terutama terkait dengan kesetaraan gender. Bagi mereka, yang terpenting adalah kualitas dan keadilan dalam pembangunan kota, bukan apakah pemimpin mereka nantinya laki-laki atau perempuan.
Damiyanus, seorang warga Kelurahan Palam, Kecamatan Cempaka, menyatakan dengan tegas bahwa perbedaan gender tidak menjadi permasalahan dalam memilih pemimpin daerah.
“Pemimpin Kota Banjarbaru, apakah itu perempuan atau laki-laki, yang penting adalah bagaimana mereka bisa membawa pembangunan merata di seluruh wilayah,” ujar Damiyanus.
Hj. Erna Lisa Halaby, yang maju sebagai bakal calon wali kota Banjarbaru dalam Pilkada 2024, tidak menjadi perhatian khusus bagi Damiyanus. Baginya, yang lebih penting adalah hasil nyata dari pembangunan yang bisa dirasakan oleh semua warga.
“Yang penting bagi saya adalah pembangunan yang dilakukan secara merata, sehingga seluruh warga bisa menikmati hasilnya, seperti pembangunan sarana dan prasarana perhubungan,” lanjutnya.
Saat ini, pembangunan drainase sedang berlangsung di Jalan Palam, Kelurahan Palam, Kecamatan Cempaka. Proyek ini mencakup perbaikan drainase di RT 2 dan RT 3, namun belum mencapai RT 4.
“Pembangunan drainase yang diperbaiki dilaksanakan di Jalan Palam RT 2 dan 3, tetapi belum sampai perbaikan drainase pada RT 4,” ungkap Damiyanus pada Selasa, 9 Juli 2024.
Sebagai mantan pekerja di perusahaan kayu lapis di Banjarmasin, Damiyanus berharap agar pembangunan drainase bisa dilanjutkan hingga RT 4.
“Siapapun wali kota Banjarbaru nanti, perempuan atau laki-laki, saya berharap pembangunan drainase bisa dilanjutkan sampai RT 4,” tegasnya.
Pernyataan Damiyanus mencerminkan pandangan umum warga Kota Banjarbaru yang mengutamakan hasil nyata dari pembangunan kota ketimbang debat seputar gender pemimpin. Harapan mereka adalah pemimpin yang mampu membawa perubahan positif dan merata bagi seluruh wilayah Kota Banjarbaru.