Headline9.com, BATULICIN – Dinas Kebudayaan Pemuda Olahraga dan Pariwisata Kabupaten Tanah Bumbu (Tanbu) memanjakan masyarakat Bumi Bersujud dengan menyuguhkan hiburan festival layang-layang di Pantai Pagatan tepatnya panggung utama pesta laut Pagatan Kecamatan Kusan Hilir.
Festival layang-layang yang menghiasi langit pesisir pantai Pagatan ini, mampu menyedot pengunjung dari berbagai wilayah dalam gelaran Tanbu Internasional Kite Festival 2024, diikuti sebanyak 12 negara.
Festival Tanbu Internasional Kite Festival 2024 diikuti oleh Polandia, Singapore, India, China, United States, Malaysia, Swedia, Belgia, French, Thailand, Japan dan Indonesia yang berlangsung mulai tanggal 21 hingga 25 Agustus 2024.
Sejumlah peserta dari mancanegara terlihat bangga dan sangat senang berada di Kabupaten Tanbu, seperti peserta dari United States Browen mengaku, sebelumnya tidak mengetahui keberadaan wilayah Tanbu bahkan dirinya sudah membuka peta, namun tidak menemukan kabupaten ini, setelah melakukan perjalanan ke Thailan hingga ke Bali menuju Tanbu ternyata Kabupaten ini tidak kalah dengan kabupten lain, sangat indah dan berkesan.
“Saya sangat senang dengan budaya dan kulturnya disini, masyarakatnya ramah, pantainya juga indah, bahkan pada saat menerbangkan layang-layang anginnya sangat bersahabat,” katanya dalam bahasa inggris saat menyampaikan kesannya.
Kepala Dinas Kebudayaan Kepemudaan Olahraga dan Pariwisata (Disbudporpar) Tanbu H. Syamsuddin mengatakan, tujuan digelarnya Tanbu Internasional Kite Festival ini tidak lain memperkenalkan destinasi-destinasi wisata yang ada di Tanbu kepada peserta layang-layang dari berbagai negara, supaya lebih di kenal di mancanegara.
“Kita bersyukur peserta dari mancanegara bisa datang ke Tanbu untuk meramaikan acara ini, yang diharapakan pada mereka bisa mempromosikan wisata kita di negaranya, minimal keluarga, tetangga maupun teman-temanya,” ujar Syamsuddin.
Tanbu lanjut H. Syamsuddin memiliki pantai yang indah dan angin yang sangat bersahabat untuk menerbangkan layang-layang, tidak
kalah dengan daerah lain, mudahan dengan festival ini dapat bersaing dengan Bali Nusa tenggara barat dan bandung.
Dia berharap kedatangan mereka para peserta dari mancanegara maupun nasional hingga lokal, masyarakat bisa menyesuaikan diri menerima mereka, sehingga bisa mempromosikan daerah Tanbu ke daerah lain maupun negaranya masing-masing.
Festival layang-layang ini, H. Syamsuddin juga memperkenalkan layang-layang dandang yang memiliki ciri khas dengan mengeluarkan irama, bunyinya yang indah saat diterbangkan, ini bisanya diterbangkan petani ketika musim kemarau sebagai hiburan untuk menghilangkan penat setelah bekerja di sawah.
“Kita berharap dengan festival ini dapat membangkitkan Pariwisata di Kabupaten Tanbu dan bisa terlaksana lagi ditahun-tahun berikutnya dengan lebih meriah lagi,” ujarnya.
Selain untuk menumbuhkan pariwisata di Tanbu, Internasional Kite Festival ini diharapkan mampu mendorong ekonomi warga sekitar dan salah satu untuk meningkatkan PAD murni di Tanbu.
H. Syamsuddin terus berupaya mendobrak ekonomi melalui pariwisata, namun masih perlu fasilitas akomodasi yang harus betul-betul mumpuni,
“Kita hanya punya satu hotel kelas bintang cuma Hotel Ebony, sebenarnya turis bukan kemewahan yang diinginkan tetapi kenyamanan, bersih, asri dan sebagainya, apalagi bila kita berikan lebih nyaman dari sekelas bintang lima mereka lebih tertarik,” pungkasnya.
Namu, patit disukuri dengan adanya pengusaha di Tanbu yang sudah menasional bahkan dikenal dunia seperti H. Syamsuddin Andi Arsad (H. Isam) akan membangun hotel bintang lima, tentu akan memberikan efek yang luar biasa kepada para wisatawan, apalagi Tanbu sudah banyak kegiatan seperti Pasta Laut Mampre Ri Tasi’e yang dikunjungi ribuan masyarakat dari berbagai daerah, Festival Budaya, Tanbu Internasional Kite Festival dan yang sangat ditunggu-tunggu masyarakat Batfest Batulicin Festival hotel semua penuh bahkan rumah-rumah warga.
“Kegiatan-kegitan ini perlu fasilitas yang memadai, agar para wisatawan tertarik untuk datang ke daerah kita,” pungkasnya.
Untuk diketahui, peserta selain dari mancanegara, juga nasional seperti, Bali, Palembang, Jawa Timur, Jawa Tengah, Jogyakarta dan jakarta juga diikuti seluruh Kabupaten/kota yang ada di Kalimantan selatan. (MHL)