Headline9.com, BALANGAN – Optimalisasi Teknis Perencanaan Pengembangan Kawasan Transmigrasi Melalui Kerjasama Terpadu antar Lembaga Di Kawasan Transmigrasi di Desa Matang Hanau dan Pupuyuan Pada Dinas Koperasi, UKM dan Tenaga Kerja Kabupaten Balangan Oleh Kabid Transmigrasi Dinas Koperasi, UKM dan Tenaga Kerja, Muhammad Arsyad sebagai Peserta Pelatihan Kepemimpian Administrator (PKA), yang diselangarakan Pusat Pengembangan Sumber Daya Manusia Regional Bandung.
Selaku Project Arsyad memaparkan kawasan transmigrasi gula habang masuk dalam dua wilayah administrasi desa yaitu desa Matang Hanau dan desa Pupuyuan.
“Sekarang kawasan ini dihuni oleh 51 KK yang terdiri dari berbagai macam suku yaitu sunda, jawa, betawi dan lombok. Luas area pemukiman 340 Ha dan luas lahan produksi 300 Ha dengan topograsi tanah landau (0,3%) sampai mendekati cekung. Dengan kondisi lahan yang memiliki kemasaman tanah yang tinggi, ketebalan lumpur yang tinggi dan kandungan gambut yang cukup tinggi,” kata Arsyad saat ditemui di ruangan Kabid Transmigrasi Balangan, Kamis (26/9).
Arsyad Menjelaskan, kenapa ia mengangkat Aksi Perubahan dengan Tema “Optimalisasi Teknis Perencanaan Pengembangan Kawasan Transmigrasi Melalui Kerjasama Terpadu antar Lembaga Di Kawasan Transmigrasi Matang Hanau Pupuyuan Pada Dinas Koperasi, UKM dan Tenaga Kerja Kabupaten Balangan”.
Karena Ia melihat Kondisi Kawasan ini menjadi langganan banjir dalam setiap tahunnya begitupun kandungan air yang selalu ada di lahan tersebut, hal ini menyebabkan sulitnya warga untuk melaksanakan kegiatan pertanian seperti bercocok tanam baik tanaman padi maupun tanaman palawija juga sektor perikanan yang saat ini juga masih belum bisa berkembang.
Selain itu kata Arsyad, untuk di lahan ini terdapat kebun kelapa sawit juga, namun sampai sekarang masih belum menghasilkan.
“Karena terdapat beberapa kajian yang diusahakan untuk mengurangi kondisi lahan langganan banjir itu, kami pun berupaya untuk perbaikan irigasi dan penyaluran air (normalisasi Sungai), tapi masih terkendala karena saluran air yang akan dibuat berdampak pada Kawasan lain yang berada di luar kabupaten Balangan dan pagu yang sangat tinggi,” ujarnya.
Ia juga mengatakan dengan adanya kondisi saat ini, Masyarakat sulit untuk mencari peluang untuk meningkatkan penghasilan, walaupun salah satu UMKM mereka dibina dalam hal pasca panen oleh salah satu Perusahaan swasta, tetapi masih terkendala dengan pemasaran.
“Oleh karena itu perlu adanya Inovasi dan optimalisasi teknis dalam perencanaan terpadu pengembangan kawasan transmigrasi antar lembaga yang merupakan langkah penting dalam meningkatkan efektivitas program tersebut,” ucapnya.
Kemudian Lebih lanjut, terkait beberapa terobosan inovatif yang dapat diterapkan kami terapkan adalah Revitalisasi Infrastruktur, yaitu melakukan revitalisasi infrastruktur dengan pendekatan inovatif, dengan konsep rencana dijadikan destinasi wisata,sehingga dalam pengembangan kawasan transmigrasi, dapat meningkatkan kualitas hidup transmigran dan masyarakat sekitar.
Juga mendorong kolaborasi antara pemerintah, sektor swasta, masyarakat, dan pihak terkait lainnya untuk menciptakan solusi yang komprehensif dan berkelanjutan dalam pengembangan kawasan transmigrasi.
Arsyad berharap semoga dengan adanya tujuan aksi ini, adalah terlaksanannya teknis perencaanaan terpadu yang melibatkan beberapa Lembaga baik pemerintah maupun swasta untuk pengembanga pembangunan di kawasan transmigrasi di pupuyuan dan matang hanau.
Kemudian untuk tujuan jangka pendek Terlaksananya koordinasi antar Lembaga untuk melaksanakan perencanaan pengembangan Kawasan transmigrasi sesuai dengan tupoksinya dalam rangka memecahkan persoalan Masyarakat pada saat dan pasca banjir dan juga terbentuknya draf Peraturan Bupati terkait perencanaan terpadu antar lembaga di Kawasan transmigrasi matang hanau pupuyuan.
“Karena aksi perubahan tersebut juga di sambut baik oleh Bupati Balangan Abdul Hadi yang mendukung penuh akan tercapainya Aksi Perubahan ini,”pungkasnya.