Headline9.com, BANJARBARU – Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (PMD) Kalsel mendapat apresiasi dari Gubernur Kalsel H Sahbirin Noor atas keberhasilan menolkan angka desa tertinggal dan sangat tertinggal.
“Masyarakat berhak mendapat akses yang sama terhadap pembangunan dan kesejahteraan karena desa dengan status sangat tertinggal dan desa tertinggal sudah tidak ada lagi di banua,” ujarnya, Rabu (18/9/2024).
Ke depan, kata Paman Birin, seluruh desa di Kalsel harus menjadi desa maju dan mandiri. Sehingga Kalsel yang lebih sejahtera dapat terwujud sesuai visi dan misi Kalsel Maju. “Ini merupakan kolaborasi antara pemerintah di kabupaten dan swasta/lembaga non pemerintah sehingga komitmen masyarakat dan keragaman potensi daerah menjadi faktor penting yang mengantarkan provinsi ini bebas dari ketertinggalan,” ucapnya.
Tercatat pada 2016, Kalsel masih memiliki 1.438 desa tertinggal dan sangat tertinggal yang mampu di nol kan pada tahun 2024 ini. Sehingga, saat ini terdapat 808 desa berstatus mandiri, 844 desa berstatus maju, dan 219 desa berstatus berkembang yang tersebar di 154 kecamatan.
Hal ini yang menjadi sebuah prestasi Pemprov Kalsel yang kemudian diganjar penghargaan oleh Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Kemendes PDTT) Republik Indonesia.
Baru-baru tadi adalah Desa Awang Bangkal Barat, Kabupaten Banjar, yang menjadi contoh desa memanfaatkan potensi yang ada untuk kesejahteraan masyarakat. Desa ini menerima penghargaan Kemendes PDTT sebagai desa berkinerja terbaik dalam penurunan stunting. Tentu tidak lepas dari aktifnya Posyandu dan inovasi pelayanan kesehatan gratis yang diberikan oleh pemdesnya.
Desa Awang Bangkal Barat juga dijuluki desa miliarder dengan APBDes mencapai Rp1,4 miliar di tahun 2024 ini. Capaian itu berkat kemampuan mengelola sumber daya alam yang mempuni melalui Bumdes Putra Bulu, terdiri dari pengolahan kopi, tambak ikan nila, perkebunan karet, wisata, dan retribusi jalan tambang.