Headline9.com, BANJARBARU – Badan Riset dan Inovasi Daerah (BRIDA) Provinsi Kalsel gelar kajian akhir penelitian managemen bencana modern untuk meningkatkan kesiapsiagaan di Kalimantan Selatan. Bertempat di Aula BRIDA Kalsel, Kamis (19/12/2024).
Plt Kepala BRIDA Kalsel Husnul Hatimah melalui Sekretarisnya, Hadi Safitri, mengatakan pelaksanaan tersebut dalam rangka mendukung misi Kalsel berdasarkan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Provinsi Kalsel 2021 – 2026.
“Visi ke-5 yakni menjaga kelestarian lingkungan hidup dan memperkuat ketahanan bencana dengan mengacu pada Undang-Undang (UU) Nomor 24 tahun 2007,”ungkap Hadi dalam sambutannya.
Kalimantan Selatan, kata dia, merupakan wilayah yang rentan terhadap bencana terutama banjir. Dengan adanya riset mengenai managemen bencana modern untuk meningkatkan kesiapsiagaan mengurisiko-manfaat dan mengatasi risiko bencana dengan menggunakan pendekatan ilmiah ditunjang dengan teknologi dan koordinasi yang canggih.
Faktor banjir, tergambarkan dipengaruhi beberapa faktor di antaranya Intensitas dan distribusi curah hujan tinggi, frekuensi dan lamanya hujan. Ditambah, karakteristik daerah aliran sungai (DAS). “Melalui studi tentang penyelenggaraan manajemen bencana banjir di Kalsel menjadi perhatian utama memahami praktik-praktik terbaik, tantangan, dan potensi yang berupaya meningkatkan kesiapsiagaan masyarakat serta respon terhadap bencana,”papar Hadi Safitri.
Penyelenggaraan manajemen bencana, sambung dia, tidak hanya melulu dari sisi teknis saja. Tetapi, juga dari segi aspek sosial, budaya, serta kelembagaan.
“Pemahaman soal penyelenggaraan manajemen bencana banjir secara kualitatif seyogianya dapat diidentifikasi yang mempengaruhi faktor-faktor kunci keberhasilan ataupun kegagalan sebagai upaya kelola risiko bencana di Kalsel,” paparnya.
Sementara itu, Ketua Tim Riset pada BRIDA Kalsel Dr Husaini menyebut tujuan dalam penelitian tersebut ada tiga indikator yang diinginkan tercapai. “Pertama, menganalisis kondisi eksisting pelaksanaan manajemen bencana dalam kesiapsiagaan banjir, kedua menganalisis sinergisitas pentahaelix untuk mewujudkan manajemen bencana modern, dan ketiga merumuskan model manajemen bencana modern dalam kesiapsiagaan banjir di Kalsel,”bebernya.
Sebelum kajian akhir dilaksanakan, ungkapnya, tim riset dari BRIDA Kalsel telah beberapa tahapan untuk menyempurnakan kajian tersebut.
“Kami telah melaksanakan studi banding ke BNPB RI, BPBD DKI Jakarta serta BPBD Sumatera Barat. Selajutnya, kami juga melakukan pengumpulan data wawancara di Kabupaten HST, HSU, Balangan dengan responden dari BPBD, Dinas Sosial, Dinas Kesehatan serta Pemdes Jaranih dan Haruyan,”ucapnya.
Manfaat dari penelitian ini, adalah sebagai rekomendasi kebijakan, program dan kegiatan Pemprov Kalsel untuk menerapkan manajemen bencana modern dalam kesiapsiagaan banjir. Tak hanya itu, pihaknya berharap masyarakat juga dapat mengetahui serta memahami terkait manajemen kebencanaan tersebut di Kalsel.
“Meliputi manajemen sebelum terjadinya bencana, waktu terjadinya bencana, dan sesudah terjadinya bencana hingga kajian ini juga bisa memberikan kerangka kerja dan metodologi yang dapat digunakan oleh pelaksana kajian berikutnya,”pungkasnya.
Dalam kajian akhir penelitian managemen bencana modern untuk meningkatkan kesiapsiagaan di Kalimantan Selatan dihadiri instansi penting mulai dari tim ahli dari akademisi dan kabupaten/kota. Di antaranya, Dinsos, Dinas PMD, Dinkes, Forum Pengurangan Risiko Bencana (FPRB).
Reporter: Riswan Surya | Editor: Nashrullah