1. Home
  2. »
  3. Banjar
  4. »
  5. Program Swasembada Pangan di Kabupaten Banjar Ditarget 70 Ribu Ha,…

Program Swasembada Pangan di Kabupaten Banjar Ditarget 70 Ribu Ha, Lahan Sawah Produktif di Gambut 6.763 Ha

Facebook
Twitter
LinkedIn
WhatsApp
Print
Reddit

Headline9.com, MARTAPURA – Kabupaten Banjar wajib menyediakan lahan pertanian sekitar 70.000 hektare untuk Program Cetak Sawah Rakyat (CSR) sebagai tindak lanjut arahan Presiden RI Prabowo Subianto, menciptakan swasembada pangan.

Untuk merealisasikan program itu, legislatif dan eksekutif sedang menggodok kembali Perda Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) serta melakukan peninjauan kembali (PK) untuk Rencana Detail Tata Ruang (RDTR). Gambut – Kertak Hanyar menjadi lokasi strategis untuk mewujudkan ketahanan pangan secara nasional.

Lantas berapa total jumlah lahan pertanian yang ada di Kecamatan Gambut saat ini?

Camat Gambut, Ahmad Fauzan, mengungkapkan, tidak mengetahui berapa total luas lahan pertanian di wilayahnya. “Nah, urusan data luasan lahan pertanian bisa konfirmasi ke Balai Penyuluh Pertanian (BPP) Gambut,” katanya.

BACA JUGA :  Beras Murah DKPP Kabupaten Banjar Ludes Diserbu Ibu-ibu

Ia juga tak bisa menjawab berapa total luas lahan di Kecamatan Gambut yang terendam akibat banjir yang terjadi akhir-akhir ini. “Boleh dikonfirmasi langsung ke BPP Kecamatan Gambut,” ucap Fauzan.

Berdasarkan data dari Balai Penyuluh Pertanian (BPP) Kecamatan Gambut, total lahan pertaniannya mencapai 12.930 hektare baik yang tercatat sebagian lahan persawahan ataupun lahan bukan sawah yang dialihfungsikan sebagai kawasan permukiman penduduk dan satuan pendidikan.

“Tapi untuk luas lahan persawahan yang produktif ditanami padi sekitar 6.763 hektare. Sisanya adalah sawah yang ada di kawasan perumahan, sekolah dan lain-lain,” papar Koordinator Balai Penyuluh Pertanian (BPP) Gambut, Edy Sokoco.

BACA JUGA :  Setelah Hujan dan Posko Karhutla Berkurang, BPBD Banjar Justru Antisipasi Masalah Baru

Saat ditanyakan berapa luas lahan pertanian yang terendam akibat banjir?

Ia mengklaim saat ini lahan sawah yang terendam nihil. Ditambah, masa tanam padi diperkirakan pelaksanaannya pada Maret nanti. “Sampai saat ini belum ada sawah yang terendam. Karena belum memasuki masa tanam. Perkiraan bulan ketiga nanti masa tanam mulai di laksanakan, karena airnya sedang naik dan dalam membuat petani enggan menanam. Ditambah saat ini masih banyak anak benih yang baru tumbuh, paling cepat tanamnya itu akhir bulan Februari nanti,” papar dia.

Reporter: Riswan Surya | Editor: Nashrullah

Baca Juga