Sabtu, Juni 21, 2025
BerandaRSDIRSD Idaman Banjarbaru Edukasi Tanda Bahaya Kehamilan Risiko Tinggi

RSD Idaman Banjarbaru Edukasi Tanda Bahaya Kehamilan Risiko Tinggi

headline9.com, BANJARBARU – Rumah Sakit Daerah (RSD) Idaman Kota Banjarbaru terus memperkuat peran promotif dan preventif melalui edukasi kesehatan masyarakat. Kali ini, RSD Idaman membagikan pengetahuan seputar tanda bahaya kehamilan risiko tinggi dan langkah pencegahan yang perlu diketahui ibu hamil dan keluarga.

Kehamilan risiko tinggi adalah kondisi yang berpotensi menimbulkan komplikasi serius pada ibu, janin, atau keduanya. Komplikasi tersebut antara lain bayi prematur, keguguran, janin meninggal dalam kandungan, bayi lahir dengan berat rendah, perdarahan, bahkan kematian ibu hamil.

“Jika terdapat tanda-tanda kehamilan berisiko tinggi, segera lakukan pemeriksaan ke klinik kandungan dan kebidanan RSD Idaman,” imbau pihak Humas RSD Idaman.

Beberapa faktor risiko antara lain usia ibu terlalu muda (di bawah 20 tahun) atau terlalu tua (di atas 35 tahun), jumlah anak lebih dari empat, jarak kehamilan terlalu dekat atau terlalu jauh, serta riwayat komplikasi pada kehamilan sebelumnya. Risiko juga meningkat pada ibu yang terlalu kurus, obesitas, memiliki penyakit penyerta seperti diabetes, hipertensi, atau asma, serta kebiasaan merokok, konsumsi alkohol, atau penggunaan obat-obatan.

BACA JUGA :  Ini Yang Menjadikan RSD Idaman Jadi RS Unggulan Pelayanan KB

Tanda bahaya yang perlu diwaspadai meliputi perdarahan, pembengkakan disertai kejang, demam tinggi, keluarnya air ketuban sebelum waktunya, gerakan janin yang melemah atau tidak terasa, serta muntah berlebihan hingga tidak bisa makan.

RSD Idaman menekankan pentingnya pemeriksaan kehamilan sejak dini dan secara rutin ke posyandu, puskesmas, atau rumah sakit. Setidaknya empat kali selama masa kehamilan, serta imunisasi TT minimal dua kali sebagai bagian dari pencegahan.

BACA JUGA :  RSD Idaman Jadi Pusat Peringatan Thalasemia Kalsel

Pihak rumah sakit juga mengajak masyarakat untuk menjaga nutrisi seimbang, menunda kehamilan pertama sampai usia minimal 20 tahun, membatasi jumlah anak, serta mengatur jarak kehamilan. Selain itu, penggunaan alat kontrasepsi juga disarankan untuk merencanakan kehamilan yang aman.

“Pastikan kehamilan dipantau oleh tenaga kesehatan agar ibu dan bayi tetap sehat dan selamat,” tegas Humas RSD Idaman.

RELATED ARTICLES
- Advertisment -
- Advertisment -
- Advertisment -
- Advertisment -

Most Popular