HEADLINE9.COM.BANJARBARU – Rapat evaluasi penanganan kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) 2019, digelar di Aula Setdaprov Kalsel, Senin (30/12/2019) pagi.
Dalam rapat yang dihadiri BPBD Kalsel, BPBD di 13 Kabupaten/Kota, Korem 101 Antasari, BMKG dan belasan Organisasi pendamam kebakaran swasta di Kalsel, Juga membahas bencana banjir, tanah longsor. Serta cuaca ekstrem yang biasanya juga terjadi di beberapa wilayah di Kalimantan Selatan, ketika memasuki musim penghujan.
Sekdaprov Kalsel, Abdul Haris Makkie mengatakan, semua pihak yang terlibat selama ini telah berkoordinasi dengan baik, Dalam melaksanakan penanggulangan bencana di Kalsel.
Dikatakannya, Dalam mencegah bencana alam memerlukan langkah antisipasi untuk mengkoordinasikan itu, Terkait Karhutla di samping koordinasi ditingkatkan, juga harus ada edukasi kepada masyarakat baik individu perorangan, maupun korporasi (kelompok).
“Kami berharap kedepan, apapun bencana yang terjadi kita semua harus siap menanggulanginya, Jangan sampai terlambat, karena keterlambatan penanggulangan bencana, akan menimbulkan kerugian yang lebih besar,” ungkapnya
Diterangkannya, hingga saat ini penanganan bencana di Kalsel bisa dikata cukup baik, Meskipun luas lahan dan hutan yang terbakar pada 2019 ini, lebih luas dibanding tahun 2018.
“Tahun 2018, Hutan dan lahan yang terbakar hanya 3.913 hektar, Sedangkan tahun 2019 ini mencapai 7.102 hekter, Musim kemarau yang panas dan cukup panjang. Menjadi faktor utama penyebab terbakarnya lahan dan hutan yang cukup luas tahun ini,” bebernya.
Diterangkannya, akibat dari Karhutla 2019 ini, ada 76 penerbangan yang tertunda dari tanggal 9 sampai 19 November, Selain itu kemungkinan terjadinya kerusakan ekologi, serta gangguan kesehatan terjadi. Hal ini ditimbulkan oleh kabut asap akibat Karhutla.
“Pengalaman penanganan Karhutla tahun ini, menjadi catatan bersama, Kendala, kelemahan dan kekurangan penanganan Karhutla 2019 ini semestinya dapat diperbaiki tahun depan. Wilayah atau daerah yang sering kali terbakar, kiranya bisa berkurang di tahun depan,” harapnya.
Ia juga meminta pihak BPBD, Dinas Sosial dan Instansi yang terlibat dalam penanganan bencana Banjir dan puting beliung, Sudah sejak saat ini mempersiapkan penanganan terbaik. Serta disisi lain, semua pihak juga harus melakukan upaya pencegahan, Baik di perkotaan dan didaerah.
“Kita pasti tidak ingin setiap tahun seperti itu terus, kemampuan penanganan bencana harus ditingkatkan sehingga dalam penanganannya lebih cepat lebih baik dan tepat sasaran nantinya,” Tutupnya.
Penulis Putri.