HEADLINE9.COM, MARTAPURA – Pasangan jalur perseorangan Mada Teruna dan Ferryansyah secara simbolis menyerahkan dokumen dukungan ke Komisi Pemilihan Umum Daerah (KPUD) Kabupaten Banjar. dan diterima oleh Ketua KPUD Banjar, Muhaimin, Sabtu (22/2/2020) sore.
Kedatangan pasangan Bakal Calon Bupati dan Wakil Bupati ke kantor KPUD Banjar didampingi masing-maisng istri, para tokoh ulama, dan tokoh masyarakat Kabupaten Banjar serta ratusan timnya (sahabat membangun negeri).
Bakal Calon Bupati Banjar Mada Taruna mengatakan, kedatngannya ke KPUD untuk menyerahkan berkas dukungan atau amanah yang diserahkan masyarakat Kabupaten Banjar yang mensedekahkan Kartu Tanda Penduduk Elektronik (KTP-E) sebagai salah satu syarat untuk pasangan Mada dan Ferry agar dapat maju dalam pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2020 melalui jalur perorangan.
“ya, tadi secara simbolis sudah kita serahkan berkas kita ke KPUD, meski berkas kita sudah sesuai target namun masih ada yang perlu diperbaiki, jadi kita perbaiki. Semoga esok sudah bisa selesai semuanya,” ujarnya.
Dikatakan Mada, keterlambatan ini dikarenakna peraturan dari KPUD yang mengharuskan untuk menyusun berkas dukungan berdasarkan kecamatan, desa, dan nama.
“Peraturan ini disampaikan ke kita sangat mendadak, karena kita mnegetahuinya pada 19 februari kemarin. Namun kita sudah deal dengan KPUD, artinya mereka menangkap keinginan kami, dan kami menangkap keinginan mereka,” ujarnya.
Peraturan di KPUD untuk jalur perorangan dirasa sangat merepotkan, namun pasangan Mada dan Ferry ini mengaku sangat optimis dapat turut serta menjadi slaah satu kandidat dalam pilkada serentak di Kabupaten Banjar.
Meski begitu Mada meluruskan bahwa sebelum pukul 00.00 WITA esok menjelang tanggal 24 Februari 2020 berkas yang disusun akan kelar dan sudah diserahkan semua sejumlah 36.147. lembar KTP-E sedekah dari masyarakat kabupaten banjar.
Sementara Ketua KPUD Kabupaten Banjar Muhaimin saat dikonfirmasi berkilah bahwa pihaknya tidak memiliki tupoksi untuk menyusun nama pendukung per Kecamatan, Desa, dan nama. Karena menurut Muhaimin hal itu harus dilakukan oleh timses pasnagan calon.
“Kami tidak punya tupoksi menyusun nama-nama per desa karena pasti membuang waktu dan tenaga,” Ujar Muhaimin.
Alhasil, ratusan masing-masing relawan mesti ikut berjejal di halaman KPUD Banjar. Hal itu membuat pertanyaan sejumlah relawan kalau tugas KPUD yang katanya siap melayani dan dibekali dana hibah 60-an miliar itu menjadi bias.
Tak hanya pasangan Mada-Ferry, akibat teknis yang terkesan baru itu membuat pasangan lain seperti Andin-Guru Oton juga Yunani-Suriani harus ekstra bersama timnya memilah-milah dokumen yang harus minimal 35.237 fotokopi KTP.
Penulis: M Sairi.
