HEADLINE9.COM, MARTAPURA-Pemerintah Kabupaten Banjar melalui Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) menggelar Pelatihan Kesenian Tradisional yang dibuka pada Senin (16/03/2020) di Aula Disbudpar.
Kepala Disbudpar Kabupaten Banjar Haris Rifani mengatakan, Pelatihan kesenian tradisional ini merupakan program kegiatan Disbudpar 2020.
Dan kegiatan ini dalam rangka pelaksanaan tugas pokok dan fungsinya, serta sebagai salah satu kegiatan untuk mencapai realisasi indiktor kinerja utama pemerintah daerah di bidang kebudayaan, yaitu prosentase budaya yang dilestarikan.
“Kegiatan ini juga untuk mengakomodir usulan musrembang Kabupaten Banjar 2019 dari forum anak Kabupaten Banjar. Dimana mereka menginginkan Disbudpar dapat memfasilitasi program pusat kreatifitas anak melalui kegiatan budaya,” ujar Haris.
Haris juga berharap, dengan dilaksanakannya pelatihan kcsenian dalam wadah pusat kreatifitas anak ini, dapat mendukung Kabupaten Banjar dan Martapura khususnya sebagai kota layak anak sekaligus pencapaian visi dan misi Pernerintah Kabupaten Banjar yaitu Terwujudnya Masyarakat Kabupaten Banjar yang Sejahtera dan Barokah.
Diketahui, Kabupaten Banjar dengan ibukotanya Martapura dikenal sebagai sebagai Kota Iatan dan Kota Serambi Mekkah. Selain itu kota Martapura memiliki fakta perjalanan sejarah yang sangat mewarnai perjalanan sejarah kalimantan selatan, baik sejarah kerajaan Banjar maupun sejarah perjuangan melawan penjajahan kolonial belanda, Pada rnasa kejayaan kerajaan Banjar tcrutama padu masa pemerintahan Sultan Adam, agama Islam berpcngaruh bcsar tidak hanya pada tata kehidupan masyarakat tapi juga seni budayanya.
“Kescninn duerah yang tumbuh dun berkembang di Kabupaten Banjar didominnsi keseniun yang bersentuhan dengan kehidupan yang bernuansa islami,” ucapnya.
Ditambahkan Haris, kegiatan pelatihan kesenian tradisional ini bertujuan untuk memperkenalkan, menumbuhkan minat dan melestarikan seni buaya lokal daerah khususnya kepada generasi muda penerus bangsa melalui forum anak yang dikemas dalam pusat kreatifitas anak Kabupaten Banjar.
“Oleh karena itulah peserta pelatihan ini adalah anak-anak yang juga murid pada satuan pendidikan di Kabupaten Banjar. Harapan setelah mengikuti pelatihan ini para anak-anak Kabupaten Banjar mampu mengenal, memiliki pengetahuan dan keterampilan kesenian tradisional Banjar sehingga dapat mendorong pelestarian budaya melalui regenerasi pelaku seni dan budaya tradisional Banjar.” tutupnya.
Penulis: M Sairi.
Anda harus log masuk untuk menerbitkan komentar.