HEADLINE9.COM, BANJARBARU – Saat sulitnya mendapatkan disinfektan sekarang ini Dinas Kehutanan Provinsi Kalimantan Selatan, melalui KPH meminta kepada Kelompok Tani Hutan (KTH) binaannya agar meningkatkan kapasitas produksi asap cair (31/3).
Karena asap cair dapat digunakan sebagai bahan dasar untuk membuat disinfektan, sebab asap cair yang biasa juga disebut cuka kayu ini diketahui memiliki efektifitas yang jauh lebih baik dibanding etanol. Etanol adalah alkohol yang selama ini jadi bahan dasar membuat disinfektan.
Dari uji coba yang dilakukan BLI KemenLHK, dengan penelitian sejak 2010, cuka kayu punya daya bunuh terhadap virus, bakteri, dan kuman 70 kali lipat dibanding alkohol. Rasionya 1% cuka kayu lebih efektif dibanding etanol 70%.
Total, ada sebanyak 21 KTH Asap Cair tersebar di seluruh KPH, dan hampir seluruhnya sudah memproduksi asap cair. Asap cair diproduksi dengan alat pembuat asap cair bantuan dari Dishut Prov Kalsel.
Untuk peningkatan kapasitas produksi, Dishut Prov Kalsel akan memberikan bantuan berupa jerigen, bahan baku cangkang sawit, kayu dan bambu, serta upah kerja kepada KTH yang memproduksi asap cair.
Kadishut Prov Kalsel, Hanif Faisol Nurofiq menghimbau kepada KTH yang sudah diberikan bantuan alat pembuat asap cair agar segera mengoperasikan alatnya masing-masing agar asap cair hasil produksi bisa digunakan sebagai bahan dasar membuat disinfektan.
Provinsi Kalsel saat ini sangat serius dalam usaha menghentikan laju penyebaran Covid-19. Gubernur telah menginstruksikan kepada seluruh SKPD agar berperan aktif dalam penanganan dan pencegahan penyebaran Covid-19.
“Semoga saja Covid-19 ini bisa dihentikan sebelum masuk bulan Ramadhan, agar masyarakat dapat dengan khusuk menjalankan ibadah puasa,” harap Hanif.
Asap cair yang dihasilkan nantinya akan dibagikan ke seluruh desa terdekat KTH penghasil asap cair. (*)
