Sabtu, April 19, 2025
BerandaLuasan Lahan Pertanian Cetak Sawah Rakyat di Kabupaten Banjar Baru Terdata 7.000...

Luasan Lahan Pertanian Cetak Sawah Rakyat di Kabupaten Banjar Baru Terdata 7.000 Hektare

Headline9.com, MARTAPURA – Luas lahan pertanian di Kabupaten Banjar guna mewujudkan program swasembada pangan, baru terdata sekitar 7.000 hektare. Sedangkan pemerintah pusat menargetkan total yang diperlukan pada program Cetak Sawah Rakyat (CSR) oleh daerah ini mencapai 28.000 hektare.

Merealisasikan itu, DPRD dan Pemkab Banjar tengah getol laksanakan pembahasan revisi Perda Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) 2021-2041. Ditambah, dilakukannya juga peninjauan kembali (PK) untuk Rencana Detail Tata Ruang (RDTR). Selain sebagai tindaklanjut sinkronisasi RTRW Provinsi Kalsel, ini juga bertujuan untuk merealisasikan tiga program milik Presiden Prabowo, yakni program Tiga Juta Rumah, Swasembada Pangan dan permasalahan tumpang tindih terkait pola tata ruang.

Yang jadi masalah saat ini, berdasarkan data dari Dinas Pertanian Kabupaten Banjar saban tahunnya lahan pertanian terus menyusut. Hal ini disebabkan karena adanya alih fungsi lahan untuk kawasan permukiman di Kabupaten Banjar. Dari Perda Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) 2021 – 2041 total luasan lahan tanaman pangan dari 60.862,0 hektare menyusut jadi 42.006,06 hektare.

Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Banjar, Warsita, melalui Kabid Sarana Prasarana, Ade Rizali, membenarkan total penyusutan lahan pertanian tersebut merupakan sumber data yang diambil dari Peraturan Daerah (Perda) RTRW 2021 – 2041.

BACA JUGA :  Kepala DKISP Banjar Tak Tahu Pegawainya Terseret Kasus Hukum

“Tapi data luasan lahan pertanian pada 2024 di Kabupaten Banjar apakah terjadi penyusutan kembali, saat ini masih belum ter backup,” ungkap dia, di ruang kerjanya, Senin (12/1/2025).

Program yang digagas langsung Presiden RI Prabowo Subianto sebagai langkah prioritas menciptakan ketahanan pangan khusus total luas Lahan Baku Sawah (LBS) berdasarkan data yang diterbitkan Badan Pertanahan Nasional (BPN) mencapai 51.328,16 hektare.

Ade juga membeberkan untuk total ekspansi (proses perluasan) lahan tidur melalui program Selamatkan Rawa Sejahterakan Petani (Serasi) sayangnya belum ia dapatkan. Namun, dirinya memastikan Dinas Pertanian Kabupaten Banjar akan terus berupaya agar program Cetak Sawah Baru terealisasi.

“Untuk program Cetak Sawah Baru ini masih akan terus kita update dan datanya masih dilakukan verifikasi. Kalau data kemarin tercatat lahan untuk program ini sudah 7.000 hektare,” katanya.

Kendati menggalakkan program tersebut, Namun lahan yang terdata tidak semua layak. Ini lantaran ada beberapa faktor menjadi penyebabnya.

BACA JUGA :  Hari Pertama Beroprasi, Terminal Baru Bandara Syamsudin Noor Dipadati Para Penumpang.

“Berdasarkan hasil survei yang dilakukan oleh Badan Penyuluhan Pertanian (BPP) Kabupaten Banjar, hal itu terjadi karena menjadi kawasan permukiman disebabkan terkait kepemilikan tanah dan lain sebagainya,” ungkap Ade Rozali.

Dari data yang disajikan Dinas Pertanian pada 3 Maret 2021, peristiwa penyusutan lahan Pertanian di Kabupaten Banjar mulai lahan sawah irigasi, tadah hujan, rawa pasang surut, dan rawa lebak tercatat pada 2019 luasannya mencapai 60.862,0 hektare. Sementara pada 2020, terjadi lagi penyusutan dan total luas lahan menjadi 55.979,0 hektare.

Sedangkan, kondisi untuk lahan pertanian bukan sawah seluas 320.325 hektare terjadi penyusutan menjadi 319.766 hektare di 2020. Padahal rentang waktu satu tahun tersebut pemda sudah melakukan langkah ekspansi lahan tidur, melalui program Selamatkan Rawa Sejahterakan Petani (Serasi).

Diketahui, usulan Program Cetak Sawah Rakyat (CSR) untuk Kalsel mencapai 392.000 hektare dengan target 500.000 hektare. Agar data yang didapatkan valid, masing-masing kabupaten/kota melalui tingkat bawah ditugaskan untuk memverifikasi langsung letak dan posisi lahan.

Reporter: Riswan Surya | Editor: Nashrullah

RELATED ARTICLES
- Advertisment -
- Advertisment -
- Advertisment -

Most Popular