Minggu, Februari 23, 2025
BerandaSampah Hanya Ilusi Pemkab Banjar, Sungai di Jalan Pemurus Kertak Hanyar Jadi...

Sampah Hanya Ilusi Pemkab Banjar, Sungai di Jalan Pemurus Kertak Hanyar Jadi ‘Kalimati’ Jilid II

Headline9.com, MARTAPURA – Program Bupati Banjar H Saidi Mansyur – Said Idrus bebas dari sampah sepertinya hanya mimpi. Buktinya tak hanya Kalimati Martapura, Sungai di Jalan Pemurus, Kecamatan Kertak Hanyar, Kabupaten Banjar pun juga turut dipenuhi sampah.

Warga setempat, Yuni, mengungkapkan, jika kondisi tumpukan sampah bercampur bau tak sedap di sungai tersebut sudah berlangsung lama. Bahkan, tak pernah ada upaya dari Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Banjar untuk menanggulangi permasalahan tersebut.

“Pernah ada dikerjakan pemda, tapi itu sudah bertahun-tahun lamanya dan itu pun lamban responnya. Buktinya, apabila sampah sudah membuat kondisi sungai mampet baru dikerjakan. Sekarang, tak pernah lagi dikerjakan lihat saja sampah-sampahnya menumpuk sampai-sampai warga di sini lupa jika itu sungai. Saya sering melintas di sini melihatnya kurang enak saja, gimana mau dapat Adipura sebagai daerah terbersih, kualitas pemdanya saja kaya gini terus komitmen kepala daerahnya selama ini seperti apa,” cetusnya.

Dirinya mengaku, jika sebelumnya di sekitar kawasan itu penah disediakan bak sampah di beberapa titik. Namun tak berselang lama, tempat sampah tersebut kembali diambil lagi oleh Pemerintah Kabupaten Banjar. Kini, entah kemana, fasilitas itu ditempatkan.

“Pernah ada di sekitar sini agar pejalan kaki dan pengunjung pasar tidak membuang sampah sembarangan. Tapi, kami bingung sekarang tidak ada lagi setelah diangkut petugas kebersihan entah di mana saya juga tidak tahu. Parahnya lagi, tidak hanya tumpukan sampah plastik dan sisa makanan saja tetapi ada yang tega membuang bangkai hewan ke sungai ini wajar jika bau busuk sering tercium,” bebernya.

BACA JUGA :  Bupati Banjar Tekankan Kata Bekerja Bersama Bukan Bekerjasama

Usut punya usut, sampah yang mengendap dan menjadi sarang penyakit itu menurut Yuni, disinyalir berasal dari Pasar Ahad. Hal ini pun, sangat dia sesalkan, lantaran kurangnya perhatian pemerintah terhadap sampah.

“Kalau enggak sanggup mengurusi Kabupaten Banjar mending mekarkan saja selasai. Saya selaku masyarakat kurang enak saja melihat pemandangan ini. Ketika sudah kaya gini, kemana kami mengadu,” cetus dia.

Lurah Kertak Hanyar I, Irham Yamin, menyebut, upaya pihaknya selama ini untuk menggalakkan minat warga bergotong royong membersihkan sampah di sungai tersebut masih kurang.

Ditambah, selama ini Dinas Perumahan, Kawasan Permukiman dan Lingkungan Hidup (DPRKPLH) serta Dinas Pekerjaan Umum, Penataan Ruang dan Pertanahan (PUPRP) Kabupaten Banjar membidangi sungai di kawasan itu tak pernah menunjukkan itikad baik untuk ikut terjun membantu ke lokasi.

“Selama ini tak pernah ada baik DPRKPLH ataupun Dinas PUPRP setempat. Cuman kami dari kelurahan, kepolisian, dan Forum RT yang mau membersihkan, terakhir 4 Februari 2025 kami bergotong royong membersihkan karena tenaganya terbatas justru tidak bisa maksimal membersihkan, perlu ekskavator agar bisa terangkat karena kondisi sampahnya sudah sangat tebal. Memang kalau sungai di Jalan Pemurus Kertak Hanyar ini merupakan kewenangan Pemkab Banjar dan harusnya diurusi. Upaya kami juga sudah pernah minta bantuan ke instansi terkait tapi tak digubris jadi dikerjakan seadanya,” papar dia.

Dirinya tak menampik, sampah-sampah yang sering dibuang itu berasal dari aktivitas pedagang pasar. Namun, sampai kini belum ada klarifikasi dari pengelola pasar dalam hal ini Perusahaan Umum Daerah (Perumda) Pasar Bauntung Batuah, disinyalir saban Minggu sungai itu menjadi langganan lokasi untuk tempat pembuangan sampah.

BACA JUGA :  Bantah Ambil Alih Pengadaan Seragam Satlinmas, Satpol PP Kabupaten Banjar: Rp5,1 M Kurang

“Sebenarnya kan mereka punya tempat sampah (TPS), bahkan kami pernah mengajak pengelola pasar (PD Pasar) untuk bergotong royong tapi tidak pernah mau berpartisipasi. Sedangkan, sampah yang dibuang berasal dari kawasan Pasar Ahad. Itu terlihat jelas setiap hari Minggu banyak pedagang-pedagang di depan, kami pun tidak bisa juga terus-terusan menyampaikan agar tidak buang sampah sembarangan. Selain itu, kami pernah memasang spanduk ‘Dilarang Membuang Sampah di Sungai Ini’ tapi ada saja yang tak suka dan merobek,” katanya.

Sementara, Kelompok Swadaya Masyarakat (KSM) yang dibentuk kelurahan, kata dia, kewenangannya hanya menerima sampah rumah tangga bukan untuk kegiatan pembersihan sampah di sungai.

“TPS kita lokasinya ada di Kilometer (KM) 9 Kertak Hanyar dan bak sampah di beberapa titik yang disediakan kemarin kenapa tak disediakan lagi karena yang mengangkutnya memang tidak ada sampai-sampai dibiarkan menumpuk dan bau. Yang ada kan justru petugas kebersihan hanya fokus mengangkut sampah di Pasar Ahad saja, urusan yang di sungai tidak pernah direspon makanya menumpuk. Jangan harap ada anggaran di kelurahan, justru ini tak ada dan kami juga meminta kesadaran warga. Itu kondisi sungainya juga mati,” tutupnya.

Reporter: Riswan Surya | Editor: Nashrullah

RELATED ARTICLES
- Advertisment -
- Advertisment -
- Advertisment -

Most Popular