headline9.com, BANJARBARU – Kelangkaan gas elpiji 3 kilogram di Banjarbaru mendapat perhatian serius anggota DPRD Kota Banjarbaru, Nur Khalis Anshari. Ia mengungkapkan, banyak warga mengadu kesulitan mendapatkan gas melon dengan harga yang kian melambung di pasaran.
“Ini harus ditangani serius dan terkoordinasi,” ujarnya, Rabu (9/7/2025).
Khalis mendesak Pemerintah Kota Banjarbaru segera membentuk satuan tugas (Satgas) pengawasan LPG bersubsidi. Satgas yang melibatkan unsur pemerintah, kepolisian, dan pemangku kepentingan terkait itu diharapkan memastikan distribusi tepat sasaran serta menutup peluang penyimpangan, termasuk penimbunan.
“Gas melon ini sangat berdampak bagi rumah tangga kecil dan pelaku usaha mikro. Kalau dibiarkan, bisa memicu keresahan sosial yang lebih luas,” tegasnya.
Ia menambahkan, Satgas perlu menelusuri titik rawan penimbunan, menindak oknum penjual di atas harga eceran tertinggi (HET), dan menjamin stok tersedia di pangkalan maupun pengecer resmi. Selain itu, Dinas Perdagangan dan pemerintah kelurahan diminta rutin memantau lapangan tanpa menunggu keluhan warga.
“Pemerintah harus hadir. Pastikan subsidi dari negara betul-betul sampai ke warga yang berhak,” katanya.
Khalis juga mengimbau masyarakat membeli LPG di pangkalan resmi dan melaporkan jika menemukan harga tidak wajar. “Transparansi dan pengawasan distribusi menjadi kunci untuk menghindari permainan harga oleh spekulan. Dengan begitu, distribusi adil dan masyarakat tidak menjadi korban,” pungkasnya.















