1. Home
  2. »
  3. advertorial2
  4. »
  5. Dinas PUPR Tanbu Bangun Tugu Perbatasan Tanbu – Tanah Laut…

Dinas PUPR Tanbu Bangun Tugu Perbatasan Tanbu – Tanah Laut Senilai Rp 5M

Facebook
Twitter
LinkedIn
WhatsApp
Print
Reddit

BATULICIN,headline9.com – Dinas PUPR Tanah Bumbu akan membangun tugu perbatasan antara Kabupaten Tanah Bumbu dan Tanah Laut dengan biaya sebenar Rp5 miliar.

Demikian Plh Kepala Dinas Pekerjaan Umun dan Penataan Ruang (PUPR) Tanah Bumbu, Subhansyah, ST,MT, Selasa (4/5/2021), kepada sejumlah media cetak dan online.

Kondisi pintu gerbang atau pintu masuk wilayah perbatasan Tanah Bumbu masih sangat sederhana jika dibandingkan dengan milik tetangga Kabupaten Tanah Laut .
Namun dibuat sangat berbeda danlebih menarik.

Hal itu disebabkan kawasan tersebut adalah wajah pertama masuk ke kabupaten yang bergelar Bumi Bersujud.

BACA JUGA :  Zairullah Berharap Ketua DPRD Baru Pelihara Sinergitas Antara Eksekutif dan Legislatif

Banyak pihak menilai pintu gerbang tersebut harus diperindah untuk menunjukan wujud dari Bumi Beraujud yang berkonsep Serambi Madinah,” ujarnya.

Pintu gerbang ini sudah beberapa kali rencananya dibangun dan dianggarkan, namun tak pernah lolos.

Ditegaskan, pembangunan pintu gerbang merupakan salah satu prioritas dinas PUPR di era kepemimpinan Zairullah Azhar yang kedua.

Dan konsep kombinasi ikon Serambi Madinah, Ikan dan Tenun Pagatan.


Ia beralaaan pembangunan gerbang diperbatasan untuk menunjukkan identitas Kabupaten Tanah Bumbu.

Menurutnya kesan pertama saat masuktentu orang melihat gerbang sebagai identitas daerah, sehingga ” tugu selamat datang” harus dibenahi dan diperindah.

BACA JUGA :  Jaringan Server Gangguan, Tes CPNS di Tanah Bumbu Terganggu

Selain diperbatasan Tanah Bumbu – Tanah Laut, Dinas, PUPR juga akan membangun tugu pintu gerbang di perbatasan dengan kabupaten Kotabaru.

Tempatnya di desa Batu Ampar,
Kecamatan Simpang Empat dan juga di desa Emil Baru, Kecamatan Mentewe, berbatasan dengan kabupaten Banjar.

Dengan demikian diharapkan masyarakat dapat mengetahui secara geografis maupun administratifnya.

” Masyarakat sudah jelas mengetahui mana batas antar daerah masing-masing, ketika melewati pintu gerbang,” demikian Subhansyah.

Baca Juga