HEADLINE9.COM, MARTAPURA – Workshop pendidikan selalu dinanti seluruh guru se-Kabupaten Banjar. pesertanya dijamin membludak, melebihi dari kapasitas yang disiapkan.
Hal itu juga terlihat ketika PC PGRI Karang Intan menggelar kegiatan serupa bertajuk “Implementasi Kurikulum 2013 dengan Media Pembelajaran Berbasis TIK dan Pembuatan Karya Inovatif” di Aula Disdik Banjar Bincau, Rabu (7/11) siang. terpaksa dibatasi untuk 450 orang.
Workshop dibuka langsung Plt Kepala Dinas Pendidikan Banjar H Abdul Ghani Fauzi dan menampilkan 3 narasumber yang mumpuni dalam dunia pendidikan. Pembicara pertama adalah Dahliani, dikenal mempunyai pengembangan teknologi pembelajaran (PTP) dengan materi pembuatan media pembelajaran berbasis TIK.
Kedua, Ahmad Rifani, seorang instruktur kurikulum 2013 sekaligus guru berprestasi tingkat nasional yang memberikan materi terkait literasi dan penilaian kurikulum 2013. Pemateri terakhir ialah Akhmad Zainuddin, juga guru berprestasi tingkat nasional. Dia mempertegas tentang karya inovatif pembelajaran.
Menurut Abdul Ghani Fauzi, guru mengemban tugas mencerdaskan anak bangsa. Kemampuan guru setiap waktu harus meningkat salah satunya bidang teknologi informasi dan komunikasi (TIK). Fauzi juga berpesan, kemajuan sarana belajar tidak meninggalkan khittah seorang pengajar, guru harus tetap aktif serta tidak boleh lengah.
“Kurikulum 2013 tidak meninggalkan peran guru, TIK hanya alat sedangkan sebagai pribadi kita wajib aktif, TIK sekadar inovasi menjawab tantangan pembelajaran,” pesannya.
Fauzi mewanti-wanti kepada guru dan orang tua menjaga anaknya tidak terlalu kecanduan dengan dunia sosial. Pasalnya, media sosial sangat berpengaruh kepada kepribadian anak didik. Orang dewasa adalah contoh terbaik anak-anak, jaga sikap dengan karakter mulia di depan anak. Selebihnya, dirinya bangga dengan guru yang antusias mengikuti kegiatan pelatihan.
Arisa Rahim, Ketua Panitia Workshop dari PGRI Karang Intan menegaskan, panitia baru bisa mengakomodasi sebanyak 450 peserta yaitu 200 dari Karang Intan dan 250 dari luar kecamatan. Padahal sangat lagi guru yang sangat berminat mendaftar mengikuti workshop, lain waktu tentu ada lagi pelatihan serupa.(syafii)