Search
Close this search box.
  1. Home
  2. »
  3. Banjar
  4. »
  5. Banjarsapa, Terobosan Teknologi Tanam Padi Berbasis Muatan Lokal

Banjarsapa, Terobosan Teknologi Tanam Padi Berbasis Muatan Lokal

Facebook
Twitter
LinkedIn
WhatsApp
Print
Reddit

HEADLINE9.COM, MARTAPURA – Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Banjar terus menerus melaksanakan pengkajian serta penerapan teknologi pertanian.

WhatsApp Image 2018 12 06 at 21.28.11Terobosan teknologi bercocok tanam dengan nama Banjarsapa dalam rangka mendukung pemerintah mewujudkan kedaulatan pangan.

“Ini merupakan kombinasi antara kegiatan pengkajian dan sekaligus penerapannya di lapangan,” Kata Kepala Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura (TPH) Banjar HM Fachry kemarin di Martapura.

WhatsApp Image 2018 12 06 at 21.28.12

Maksudnya, TPH memperkenalkan Inovasi Banjarsapa (Batanam Banih Jajar legowo Sakali Mawiwit Dua Kali Panen). Untuk model jajar legowo pada Banjarsapa ini TPH Banjar menerapkan teknologi Jajar Legowo Super. Dalam pelaksanaannya, dibantu oleh PPL dan petani setempat.

WhatsApp Image 2018 12 06 at 21.28.13

Ia mengharapkan, para petani tidak hanya mengetahui melalui teori, juga mengadopsi teknologi tersebut. Kaji terap dan percontohan ini hanya memberikan contoh nyata inovasi teknologi dan mendorong petani untuk menerapkan secara menyeluruh dan massal.

BACA JUGA :  Tantangan di Paramasan Jelang Pemilu 2024, Antara Cuaca Dan Infrastruktur

Pada tahun 2018, terangnya, TPH melakukan 1 penelitian Teknologi Jarwo Super yang berada di 3 Desa. Sebanyak 10 Kaji terap peningkatan produktivitas padi dengan pendekatan Jarwo Super Integrasi Refugia yang dilaksanakan pada musim tanam Asep (April-September) serta pada Musim tanam Okmar (Oktober- Maret).

Ada 5 percontohan Intensifikasi Usaha Tani Padi dengan teknologi Banjarsapa, 5 percontohan ini dilaksanakan di kecamatan Aluh-Aluh, Karang Intan, Gambut, Tatah Makmur, dan Martapura Barat.

BACA JUGA :  Saidi Kenankan Program Visi Misi ke SKPD

Menurutnya, Banjarsapa merupakan teknologi terobosan Dinas TPH Banjar yang berbasis kearifan lokal. Dengan adanya Banjarsapa ini diharapkan Indeks pertanaman meningkat 2 kali setahun dengan IP 180 persen yakni terdiri 100 persen padi lokal dan 80 persen padi unggul.

Pada teknologi Banjarsapa, mengusahakan 2 macam jenis padi sekaligus yakni padi unggul dan padi lokal di sebidang tanah yang sama. Artinya, setelah padi unggul panen padi lokal kembali ditanam. Pasalnya, usia padi unggul sekitar 3 bulan dan umur anakan padi lokal juga 3 bulan.

“Cara ini untuk meningkatkan produktivitas hasil padi karena Banjarsapa mengadopsi teknologi berbasis kearifan lokal,” katanya.(mam)

Baca Juga