Search
Close this search box.
  1. Home
  2. »
  3. Tanah Bumbu
  4. »
  5. Gubernur: Mappanre Ri Tassi’e  Adalah Warisan Budaya Maritim Kalsel

Gubernur: Mappanre Ri Tassi’e  Adalah Warisan Budaya Maritim Kalsel

Facebook
Twitter
LinkedIn
WhatsApp
Print
Reddit

headline9.com,  BATULICIN – Gubernur Kalimantan-Selatan (Kalsel), Sahbirin Noor mengapresiasi pelaksanaan pesta laut Mappanre Ri Tasi’e Pantai Pagatan 2023 sebagai warisan budaya maritim yang harus dihormati, Minggu (4/6/2023).

“Di hari yang berbahagia ini, kita bersama-sama menyaksikan salah satu wujud kekayaan budaya kita yaitu Pesta Adat Mappanre Ri Tasi’e yang diselenggarakan sebagai bentuk rasa syukur atas karunia rezeki yang diberikan Allah SWT kepada kita semua, khususnya para nelayan,” kata Gubernur Sahbirin Noor dalam sambutanya yang dibacakan Staf Ahli Bidang Pemerintahan, Hukum dan Politik, Sulkan, SH, MM.

Mappanre Ri Tasi’e tahun 2023 bertema ‘Nelayan Berkah Tanah Bumbu Sejahtera’ ini menunjukkan betapa pentingnya peran nelayan dalam mewujudkan kesejahteraan masyarakat dan kemakmuran daerah.

BACA JUGA :  Capai 211 Persen Retribusi Metrologi Disdagri Tanbu Tahun 2020.

Selain itu, juga menunjukkan kekayaan warisan budaya di Kalimantan-Selatan, dengan beragam suku, adat, budaya, yang hidup berdampingan, bersatu dalam perbedaan.

Oleh karena itu, katanya, momentum Mappanre Ri Tasi’e dapat dimaknai sebagai ajang untuk membina silaturahmi satu sama lain sehingga dapat menjaga dan melestarikan kerukunan.

Dja berpendapat pesta laut Mappanre Ri Tasi’e memiliki nilai kekayaan budaya dan adat istiadat yang luar biasa pada sektor pariwisata.

“Kita dapat melihat bersama betapa unik dan menariknya berbagai atraksi dan sajian budaya yang kental akan tradisi, jika terus dikembangan secara berkelanjutan, event ini dapat menjadi daya tarik yang luar biasa bagi wisatawan yang ingin menyaksikan keindahan dan keunikan budaya kita,” terangnya.

BACA JUGA :  292 Kader Posyandu Tanbu Ikuti Bimtek Penanganan Stunting

Oleh karena itu, Dia menghimbau agar terus mempererat persaudaraan, saling menghormati, dan menjaga toleransi, serta menjaga kearifan lokal dan warisan budaya daerah.

Sementara itu, Bupati Tanbu dr. HM. Zairullah Azhar menyampaikan, rangkaian panjang selama 15 hari Mappanre Ri Tasi’e 2023 ini, sudah menghilangkan praktek-praktek syirik karena hal itu bertentangan dengan agama Islam.

“Kita hari ini telah merubah apa-apa yang mesti kita perbaiki, berdasarkan petunjuk tokoh, para alim ulama, dan lembaga adat, Alhamdulillah, ini lah yang harus kita syukuri,” terang Zairullah. Azhar (MHL)

Baca Juga