1. Home
  2. »
  3. RSDI
  4. »
  5. Pelatihan Ilmu Stabilisasi Neonatus Nakes se-Kalsel di RSD Idaman

Pelatihan Ilmu Stabilisasi Neonatus Nakes se-Kalsel di RSD Idaman

Facebook
Twitter
LinkedIn
WhatsApp
Print
Reddit

Headline9.com, BANJARBARU – Tenaga kesehatan (nakes) seperti dokter, perawat hingga bidan di Kalimantan Selatan (Kalsel) dibekali ilmu dalam menekan angka kematian saat kelahiran bayi, atau stabilisasi neonatus.

Hal ini terlihat dari kegiatan Pelatihan Stabilisasi Neonatus yang dihelat di RSD Idaman Banjarbaru, dari tanggal 7 hingga 8 Juli 2023.

“Perlu disadari bahwa keberhasilan dalam menurunkan angka kematian (kelahiran bayi) itu perlu ada kerja sama yang baik dan benar antara perawat, bidan dan juga dokter,” ujar Ketua Umum Perkumpulan Perinatologi Indonesia (Perinasia), dr. Setya Dewi Lusyati, SpA(K), PhD di Aula Lantai 4 RSD Idaman Banjarbaru, Jumat (7/7/2023) pagi.

BACA JUGA :  Periksakan Kesehatan Wanita dengan HSG di RSD Idaman

Diakui olehnya, dalam penerapan sehari-hari, instruksi penanganan yang dikeluarkan dokter masih belum dipahami oleh perawat. Imbasnya, dalam mempersepsikan instruksi dokter dalam penanganan bayi menjadi kurang tepat yang berdampak pada hasil penanganan.

“Jadi inilah mengapa Perinasia lebih banyak berkiprah dalam menguatkan kompetensi dari nakes yang non dokter, baik perawat dan bidan,” sambung dr. Setya.

Ketua Perinasia Kalsel, dr. Pudji Andayani, SpA(K) menambahkan, RSD Idaman Banjarbaru ditunjuk langsung sebagai pusat pelatihan stabilisasi neonatus oleh Pengurus Pusat Perinasia. Di mana, perwakilan nakes dari berbagai daerah di Kalsel yang kasus kematian bayi tinggu didatangkan untuk mengikuti pelatihan ini.

BACA JUGA :  2022, Kepuasan Publik Terus Meningkat Terhadap Layanan RSD Idaman Banjarbaru

“Tujuannya tak lain untuk menurunkan angka kematian dan kesakitan bagi bayi. Mudah-mudahan nantinya penerapan ilmu dari fadilitator diterapkan di lapangan,” beber dr. Pudji.

Sementara itu, Ketua Pelaksana Pelatihan Stabilisasi Neonatus, dr. Indra Widjaja Himawan, SpA(K) menjelaskan, sebagian besar perwakilan nakes yang ikut serta pelatihan ini didominasi dari kabupaten di Banua Anam. Disusul dari Kabupaten Kotabaru, Kabupaten Tanah Bumbu, Kabupaten Barito Kuala, dan rumah sakit swasta di Banjarbaru.

“Harapannya, wakil nakes yang ikut pelatihan ini memberikan ilmunya kepada teman-temannya,” lugasnya. (Humas)

Baca Juga