1. Home
  2. »
  3. Kalsel
  4. »
  5. Belum Sebulan, DBD di Kalsel Capai 900 Kasus, Kabupaten Banjar…

Belum Sebulan, DBD di Kalsel Capai 900 Kasus, Kabupaten Banjar Tertinggi

Facebook
Twitter
LinkedIn
WhatsApp
Print
Reddit
ILUSTRASI : Nyamuk Aedes Aegypti mengigit. Penularan penyakit DBD yang belum genap sebulan di Kalsel sudah capai 900 kasus. (Ist/data Dinkes Kalsel)

Headline9.com, BANJARMASIN – Data kasus Deman Berdarah Dengue (DBD) yang dilaporkan ke Dinas Kesehatan Kalsel hingga 25 Januari 2024 mencapai 900 kasus dengan menyumbang angka kematian sebanyak 8 kasus.

Kepala Dinas Kesehatan Kalsel, dr Diauddin, melalui Kabid Pencegahan dan Pengendalian Penyakit, Anhar Ihwan, mengatakan, jumlah kasus ini memang terjadi selama Januari 2024 melalui laporan seluruh kabupaten/kota.

“Ini data yang masuk ke kami dan nanti silahkan singkronisasi dengan data di kabupaten/kota,” ujarnya, kepada headline9.com, Jumat (26/1/2024) siang tadi.

Melalui data ini, urutan tertinggi kasus DBD di Kalsel hingga 25 Januari 2024 masih dipegang Kabupaten Banjar 220 kasus dengan angka kematian 1 kasus. Kedua, Hulu Sungai Tengah (HST) 155 kasus dan 1 kasus kematian. Urutan ketiga adalah Tanah Laut, dengan total 148 kasus ditambah 2 kasus kematian.

Sementara daerah lain, seperti Banjarmasin sekitar 8 kasus, Banjarbaru sebanyak 106 kasus, Barito Kuala (Batola) 5 kasus, Balangan 41 kasus, Hulu Sungai Selatan (HSS) 80 kasus, Hulu Sungai Utara (HSU) 20 kasus 1 meninggal dunia, Kotabaru tercatat 20 kasus.

BACA JUGA :  Disambut di Kediaman, Paman Birin Bersama Ulama Menuju Haul Datu Kalampayan

Selanjutnya, Kabupaten Tapin sebanyak 89 kasus dengan menyumbang angka kematian 3 kasus, dan Tabalong sekitar 7 kasus. Sedangkan, Tanah Bumbu (Tanbu) tercatat belum melaporkan jumlah kasus Demam Berdarah Dengue (DBD).

“Jadi, kalau kita totalkan per 25 Januari 2024 sebanyak 900 kasus dengan total angka kematian 8 kasus,” ungkapnya.

Data Januari 2023 lalu, DBD di Kalsel tak mencapai 80 kasus. Jika dilakukan rekapitulasi Januari – April 2023, masih tinggi Januari 2024. Di mana, total yang terkena DBD tercatat berkisar 672 kasus. Tak sampai disitu, selama 2022 lalu angka DBD sebanyak 764 kasus. Artinya, awal tahun ini, BDB dianggap meningkat.

“Fogging efektif membunuh nyamuk dewasa. Tapi, yang jadi masalah sebenarnya adalah jentiknya itu harus dimusnahkan lebih dahulu agar memutus tumbuh kembang dari mereka (aedes aegypti),” kata Anhar.

“Jadi, tak hanya dilakukan di rumah saja, melainkan bersama-sama kompak penguras air tergenang yang memicu nyamuk aedes aegypti bertelur. Termasuk di pot bunga, serta sampah menggenang yang bisa menjadi sarang mereka,” ungkapnya.

Dirinya mengimbau, apabila mendapati orang dengan gejala demam yang berlangsung selama tiga hari, maka harus segera dibawa ke Puskesmas untuk mendapat penanganan.

BACA JUGA :  DPD RI Monitor Persiapan Pilkada

“Kalau sudah ada tanda-tandanya panas dalam 3 hari (turun naik) langsung di bawa saja sebagai langkah antisipasi,” imbau Anhar Ihwan.

20 Januari 2024, Kabupaten Banjar Sumbang DBD 177 Kasus

Sebelumnya, Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Banjar, Yasna Khairina, menyebut, penyebaran penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) mencapai 177 kasus dan menyumbang 1 kasus kematian, per 20 Januari 2024.

“Ini jauh lebih meningkat dibandingkan Januari 2023 lalu yang hanya 51 kasus, belum genap sebulan malah lebih banyak,” ungkapnya.

Jika dibandingkan Januari – April 2023 lalu lewat data laporan Dinkes Kalsel, kasus BDB di Kabupaten Banjar mencapai 166 kasus. Daerah ini juga didapuk sebagai penyumbang BDB tertinggi se kabupaten/kota.

Namun, data terbaru Dinkes Kalsel per 25 Januari 2024, angka penyebaran kasus DBD sudah menunjukkan melebihi dari periode Januari – April 2023 yakni mencapai 220 kasus.

Reporter : Riswan Surya
Editor : Nasrullah

Baca Juga