Search
Close this search box.
  1. Home
  2. »
  3. DPRD KAB BANJAR
  4. »
  5. Bahas Soal Layanan Jantung, Komisi IV DPRD Banjar Gelar RDP…

Bahas Soal Layanan Jantung, Komisi IV DPRD Banjar Gelar RDP Bersama RSUD Raza Martapura

Facebook
Twitter
LinkedIn
WhatsApp
Print
Reddit

Headline9.com, MARTAPURA – Komisi IV Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Banjar menggelar Rapat Dengar Pendapat (RDP) bersama jajaran Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Ratu Zalecha Martapura, Rabu (17/4/2024) siang.

Kegiatan ini dipimpin langsung Ketua Komisi IV DPRD Banjar, Gusti Abdurrahman, beserta anggotanya. Pada kesempatan itu, Direktur RSUD Ratu Zalecha, Arief Rahman, didampingi Wakil Direktur (Wadir), Agus Dwi Karyanto, dan seluruh jajarannya turut memenuhi undangan dalam agenda tersebut.

Gelaran RDP yang dilaksanakan Komisi IV DPRD Kabupaten Banjar itu dimulai pada pukul 11.00 Wita hingga selesai pukul 14.35 Wita. Pembahasan lebih kepada pelayanan medik yang dijalankan RSUD Ratu Zalecha Martapura selama ini. Terdapat ada beberapa layanan yang dinilai mereka (legislatif) belum optimal, salah satunya penanganan jantung.

Usai dengar pendapat, Ketua Komisi IV DPRD Kabupaten Banjar, Gusti Abdurrahman, mengungkapkan, sampai saat ini layanan jantung di rumah sakit tersebut belum jalan. Lantaran dokter ahli dibidang ini masih mengenyang pendidikan. Ditambah, peralatan medisnya belum dimiliki.

BACA JUGA :  Komisi II Ingin Percepat Pengeshan Perda Ini.

“Kemarin ada penggantinya tapi dokter spesialis penyakit dalam. Nah, kami katakan urusan penyakit jantung dengan dalam itu beda kompetensinya. Lalu, mereka mengusulkan ke Kementerian yang mana untuk mendapatkan mereka cukup sulit,” ujarnya, kepada sejumlah awak media.

Antung Aman sapaan akrab politisi senior tersebut menegaskan, sampai saat ini posisi dokter spesialis penyakit jantung masih kosong. “Bukannya belum memadai tapi memang tidak ada,” cetusnya.

Menanggapi itu, Direktur RSUD Ratu Zalecha Martapura, Arief Rahman, mengatakan, pihaknya segera memiliki dokter spesialis jantung yang diperbantukan dari rumah sakit lain. Hanya saja, pihaknya masih menunggu surat rekomendasi dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI untuk bisa menjalankan tugas di RSUD Ratu Zalecha.

“Untuk dokter jantung tambahan masih menunggu surat tugas dari Kemenkes, di mana nanti akan terbit Surat Izin Praktik (SIP) ke 4. Kami meminta bantuan dokternya dari RSD Idaman Banjarbaru. Begitu terbit surat tugasnya, maka setiap Selasa akan menggantikan jadwal dokter yang mengikuti fellowship (sekolah peningkatan ilmu spesialist bidang kedokteran khusus),” ungkapnya.

BACA JUGA :  Pansus LKPJ Bupati Heran, Datanya Kok Sama dengan Tahun 2017

Ia mengakui saat ini memang RSUD Ratu Zalecha masih memiliki satu dokter spesialis penyakit jantung. Namun, hal itu masih bisa dihendel sementara oleh dokter spesialis penyakit dalam selama yang bersangkutan menyelesaikan pendidikannya untuk keberlangsungan layanan tersebut.

“Selama 6 bulan, beliau (dokter) tinggalkan, memang kita hanya memiliki satu-satunya dokter jantung. Sementara yang berkaitan, masih bisa dilayani kewenangan klinisnya oleh penyakit dalam. Kalau terjadi kekosongan, sekitar dua bulanan lebih mulai pertengahan Januari sebelum ditunjuknya saya sebagai direktur, beliau sudah melaksanakan peningkatan kapasitas ini,” pungkasnya.

Reporter : Riswan Surya | Editor : Nashrullah

Baca Juga