Headline9.com, BANJARBARU – Setidaknya ada sekitar kurang lebih 60 ribu pelanggan PT Air Minum Intan Banjar (Perseroda) yang terdampak imbas bocornya pipa transmisi air baku milik BPAM Banjarbakula yang saat ini masih dalam tahapan perbaikan.
“Ada dua wilayah yang terdampak saat ini terkait dengan kebocoran pipa di Kota Banjarbaru dan Martapura. Kurang lebih ada 60.000 pelanggan yang terdampak dalam kebocoran pipa ini,” ujar Direktur Teknik PTAM Intan Banjar, Machmud Mansyur, di ruang kerjanya, Selasa (16/4/2024).
Ia mengatakan, Pengaliran yang biasanya dilakukan PTAM Intan Banjar melalui suplai air curah BPAM Banjarbakula sebesar kurang lebih 500 liter per detik, membuat kapasitas produksi mengalami penurunan kurang lebih menjadi 290 liter per detik dengan memanfaatkan intake emergency dari saluran irigasi.
“Terkait dengan adanya gangguan pipa air baku ini, melalui BPAM Bnjarbakula juga kami meminta izin ke BWS menggunakan intake lama, yang dulu pernah kita gunakan yang sumber airnya dari saluran irigasi,” ungkapnya, kepada sejumlah awak media.
Sebagai upaya memaksimalkan pelayanan, pihaknya bersama BPAM Banjarbakula menyediakan mobil tangki sebagai sarana membantu kepada pelanggannya yang terdampak.
“Untuk antisipasi kekurangan, kami bekerjasama dengan BPAM Banjarbakula menyediakan 3 mobil tangki untuk pelanggan yang memang tidak menerima aliran dari PTAM Intan Banjar dan dari BPAM Banjarbakula ada sebanyak 15 tangki untuk mengirim air permintaan pelanggan yang pengaliran air bersihnya tersendat,” ungkap dia.
Ia menyampaikan kebocoran pipa BPAM Banjarbakula tersebut terjadi sejak tanggal 8 April 2024.”Kejadian kebocoran itu pukul 4 subuh. Kondisi bocornya sungguh besar sehingga langsung stop BPAM Banjarbakula karena berdampak ke kolam dan dikhawatirkan dapat mengganggu kontruksi dari saluran irigasi,” jelas Machmud Mansyur.
Pelanggan PTAM Intan Banjar yang mengalami kondisi saat ini, diminta untuk bersabar dan memaklumi, karena pihaknya akan terus berusaha agar bisa menangani kondisi tersebut.
“Kebocoran pipa ini kan sudah dua kali menganggu pelayanan masyarakat. Sehingga kami berharap pemerintah melalui BPAM Banjarbakula memiliki intake cadangan ketika ada kejadian terulang, ada intake yang debitnya memenuhi kebutuhan retribusi pasokan air untuk pelanggan,” harapnya.
Melalui rakoor dengan dinas PUPR, Kementrian PUPR dan BWS, pihaknya pun sudah menyampaikan bahwa ada sumber air terdekat, yakni saluran irigasi.
“Kalau bisa kan pemerintah mengijinkan dijadikan intake cadangan, karena tidak ada pilihan lain selain saluran irigasi terdekat,” tukasnya.
Reporter : Riswan Surya
Editor : Nashrullah