MARTAPURA – Halaman Pengadilan Negeri Martapura rusuh dan diserang massa yang tidak puas dengan putusan majelis hakim, Jumat (21/9) petang. Keributan dan teriak para provokator sayup-sayup terdengar dari dalam ruang sidang setelah majelis hakim menyampaikan putusan. Mencegah keributan, sejumlah polisi melerai sekaligus membawa tokoh politik yang tidak puas tersebut ke luar gedung. Mereka tetap berteriak-teriak ketika diarahkan aparat keamanan dari luar ruang sidang.
Massa dari dalam ruang sidang bertambah dengan mulai berdatangan ratusan pengunjuk dari luar pagar pengadilan. Maka, bisa dibayangkan, terjadilah adu mulut dengan aparat, orasi bernada provokatif mencoba mendobrak barisan polisi wanita yang berjaga. Makin lama massa bertambah beringas, sehingga Dalmas dan anti huru hara berpakaian lengkap langsung diterjunkan.
Petugas negosiator harus mundur setelah mendengar suara ledakan keras di tengah kerumunan, tandanya massa enggan mendengar. Baku pukul terjadi, serangan massa sangat beringas mengakibatkan anggota polisi bertindak tegas. Saat terjadi aksi massa, kembali ledakan besar terjadi dengan asap membumbung tinggi.
Tak lama kemudian, ledakan ketiga terdengar ketika perusuh berhasil dipukul mundur sampai ke luar dari halaman pengadilan negeri. Bukannya berhenti, massa justru berteriak sejadi-jadinya, terjadilah bentrokan hebat di Jalan A Yani KM 39, arus lalu lintas terpaksa dialihkan. massa mulai kewalahan setelah petugas menerjunkan water canon dan Tim Tekap Polres Banjar.
Setelah konsentrasi massa terbelah, aparat kembali berhasil memecah massa sehingga kondisi berangsur-angsur pulih. Kantor pengadilan dijaga ketat setelah massa pulang satu persatu, dan Tim Tekap berhasil menangkap sepasang provokator, keduanya diamankan dan langsung dibawa ke kantor polisi.
Rupanya aksi kerusuhan tersebut hanya simulasi menghadapi serangan massa yang mencoba merusak fasilitas negara. Menurut Kapolres Banjar AKBP Takdir Mattanete, gelaran simulasi ini mendadak, dan sejak pagi tidak ada satu pun anggota yang mengetahui. Cara ini untuk menyiapkan personel selalu siaga tiap kejadian.
“Hari ini semua personel kita terjunkan mengatasi massa, Alhamdulillah seluruh petugas berhasil menjalankan simulasi,” tuntasnya.(MAS)