Headline9.com, MARTAPURA – Ribuan jemaah menghadiri peringatan haul ke-13 Tuan Guru H. Muhammad Djazouly Fadil bin Muhammad Seman, yang akrab disapa Abah Anang Djazouly, di kubah almarhum Komplek Pangeran Antasari (Kompas), pada Sabtu malam (1/6/2024).
Acara haul Abah Anang dihadiri oleh banyak tokoh agama, para habaib, dan pejabat. Di antara yang hadir adalah Wakil Bupati Banjar Habib Idrus Al Habsyi, mantan Gubernur Kalimantan Selatan Rudy Arifin, KH Noval Rasyad, KH Ahmad Mulkani, dan mantan Wakil Bupati Banjar Ahmad Fauzan Saleh, yang berbaur bersama jemaah lainnya.
Rangkaian acara haul dimulai setelah salat Isya, dilanjutkan dengan pembacaan surat Yasin, maulid habsyi, zikir nasyid, dan diakhiri dengan tahlil serta doa yang dipimpin oleh Wakil Pimpinan Ponpes Darussalam Martapura, KH Muhammad Noval Rasyad.
Perwakilan keluarga almarhum, Fauzan Asniah, mengungkapkan rasa syukur atas semakin bertambahnya jumlah jemaah yang hadir setiap tahun. Menurutnya, ini membuktikan kecintaan warga Martapura dan sekitarnya terhadap ulama keturunan Syekh Muhammad Arsyad Al Banjary tersebut.
“Semasa hidup, almarhum dikenal sebagai sosok ulama yang rendah hati dan bersahaja. Ia menerima siapa pun yang datang ke rumahnya dengan tangan terbuka, baik pejabat maupun orang biasa yang meminta doa keberkahan. Beliau selalu memberikan nasihat untuk bertakwa kepada Allah SWT dan menekankan pentingnya bekal untuk akhirat,” ujarnya.
Fauzan juga menambahkan bahwa almarhum tidak menonjolkan ilmunya, meskipun banyak orang, termasuk pejabat, sering meminta doa dan nasihat kepada beliau.
“Ini membuktikan keistimewaan Abah Anang. Meski tidak suka pamer, keluarganya dan masyarakat pernah menyaksikan beberapa keistimewaan yang dimiliki oleh almarhum,” tutupnya.
Abah Anang Djazouly lahir di Martapura pada 8 Desember 1936. Beliau adalah putra dari KH Muhammad Seman Kadir, yang merupakan salah satu guru dari KH Muhammad Zaini bin Abdul Ghani. Selain belajar dari orang tuanya dan ulama di Martapura, almarhum juga pernah berguru kepada sejumlah habaib di Jakarta, terutama Habib Muhammad Al Habsyi, putra Habib Ali Kwitang. Abah Anang wafat di RSUD Ulin, Banjarmasin, pada hari Jumat, 14 Oktober 2011, pukul 10.15 WITA, di usia 74 tahun, dan dimakamkan di kubah Kompas Martapura.