Headline9.com, MARTAPURA – Pemerintah Desa (Pemdes) Pasar Kamis, Kecamatan Kertak Hanyar, Kabupaten Banjar, kucurkan ratusan juta untuk tuntaskan persoalan stunting pada 2024.
Kepala Desa (Kades) Pasar Kamis, Murhan, menyampaikan, anggaran ini seluruhnya murni berasal dari dana desa (DD). Hal ini pun merupakan amanat dari pemerintah pusat.
“Totalnya itu sebesar Rp137.300.000 ini dialokasikan untuk penanganan stunting di desa kami,” ujarnya, kepada headline9.com, Senin (1/7/2024) siang.
Alokasi ini juga sudah disesuaikan dengan jumlah ibu hamil serta balita yang berisiko stunting dengan rata-rata jumlah penduduk sekitar 1.600. Termasuk yang sudah terdampak atas gizi buruk ini.
“Untuk intervensi kita sudah mencapai 100%. Di mana, ibu hamil yang sudah dilakukan pengukuran sebanyak 18 orang. Sementara dari 205 balita yang berisiko stunting, di desa Pasar Kamis ada 40 balita. Dan dinyatakan stunting 35 balita,” ucapnya.
Dari anggaran ratusan juta tersebut, kata dia, ada empat item dalam pelaksanaan penanganan stunting di desanya. Di antaranya, penyelenggaraan posyandu itu di alokasikan Rp10.000.000, penyelenggaraan kesehatan ibu hamil Rp42.300.000, penyuluhan bidang kesehatan Rp25.000.000, siaga kesehatan Rp20.000.000, dan pembangunan MCK bagi warga tidak mampu sebesar Rp40.000.000.
Nah, dari rincian itu pula terdapat program dapur anti stunting yang ternyata diprogramkan Pemerintah desa (pemdes) Pasar Kamis. Program dengan konsep demo masak ini dipaparkan sebagai menu makanan tambahan untuk ibu hamil serta balita.
“Kita terus laksanakan ini ditiga posyandu, yakni RT 01, RT 03, dan RT 06 dengan menunya setiap bulan bervariatif sesuai juknis PMT,” paparnya.
Sebagai penunjang agar antusias masyarakat terus meningkat dikegiatan Posyandu, Pemdes Pasar Kamis juga menyediakan beragam hadiah menarik.
“Kita bagikan sayur manyur dan minyak goreng supaya mereka mau ikut berpartisipasi disamping kita sediakan bubur, susu, telur dan cemilan tambahan. Terpenting, kita juga sediakan obat penambah darah ditujukan kepada ibu hamil anggarannya bersumber dari dana desa (DD) sebesar Rp900.000 untuk tiga bulan sekali,” beber Kades Pasar Kamis.
Selama dua bulan, pihaknya juga rutin memberikan makanan tambahan (PMT) berupa juknis yang diprioritaskan bagi ibu hamil tapi kini sumbernya tak lagi dari dana desa, melainkan seluruh alokasi anggarannya dari Dinas Kesehatan (Dinkes) melalui Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas).
“Tapi tidak ada insentif. Untuk yang memasak sampai yang mengantarkan makanannya pun itu semuanya dari kader desa secara sukarela, menganggaran memang dari Puskesmas karena Pemdes Pasar Kamis hanya sebagai fasilitator pelaksana,” tukasnya.
Reporter : Riswan Surya
Editor : Nashrullah