Headline9.com, BANJARBARU – Glaukoma adalah penyakit mata yang ditandai dengan peningkatan tekanan bola mata, kerusakan saraf optik, dan penyempitan lapang pandang. Rumah Sakit Daerah (RSD) Idaman menjelaskan bahwa gejala glaukoma dapat mencakup penglihatan buram secara tiba-tiba, sakit kepala disertai nyeri di sekitar bola mata, mual atau muntah, melihat gambaran pelangi di sekitar cahaya, hingga penglihatan yang sangat terbatas seperti melihat melalui lubang kunci.
Faktor risiko glaukoma meliputi riwayat keluarga, usia di atas 40 tahun, hipertensi, diabetes, penggunaan kacamata dengan minus atau plus tinggi, serta pemakaian obat-obatan steroid dalam bentuk tetes mata atau oral.
RSD Idaman juga mengidentifikasi empat jenis utama glaukoma:
1. Glaukoma sudut terbuka
2. Glaukoma sudut tertutup
3. Glaukoma sekunder akibat katarak, trauma, diabetes, atau penggunaan steroid
4. Glaukoma kongenital
Untuk mencegah glaukoma, skrining berkala sangat dianjurkan, terutama sebelum usia 40 tahun (setiap 2-4 tahun) dan lebih sering setelah usia tersebut, terutama bagi mereka dengan riwayat keluarga penderita glaukoma.
Pemeriksaan glaukoma melibatkan berbagai tes, seperti pengukuran tekanan bola mata (normalnya 10-21 mmHg), funduskopi, gonioskopi, dan tes lapang pandang. Jika terdiagnosis, pengobatan glaukoma dapat berupa obat-obatan anti-glaukoma, terapi laser, hingga operasi trabekulektomi.
RSD Idaman menekankan pentingnya deteksi dini dan pengobatan tepat untuk mencegah komplikasi yang lebih serius, termasuk kebutaan permanen.