HEADLINE9.COM, MARTAPURA-Sempat ada pemberitaan menjadi salah satu fraksi yang melakukan walk out pada rapat pembentukan Alat Kelengkapan Dewan (AKD) DPRD Kabupaten Banjar, Selasa kemarin, Fraksi Demokrat melalui salah satu anggotanya Ismail Hasan menegaskan, Fraksi Demokrat tidak ikut walk out pada sidang tersebut.
Namun diakuinya, fraksi demokrat menjadi salah satu fraksi yang menolak system one man five vote yang diusulkan oleh fraksi mayoritas di DPRD Kabupaten Banjar.
“Kita merasanya lebih demokratis jika menggunakan system one man one vote satu dan itu sikap resmi fraksi demokrat hingga ahir,” Ujar Ismail Hasan pada Kamis (10/10).
Meski kekeh dengan pendirian fraksi lanjut Ismail, namun karena tidak adanya kesepakatan dan perbedaan pendapat, dan systemnya pun di voting. Apakah menggunakan one man one vote atau one man five vote.
“Dan ahirnya yang menang one man five vote. Ya sudah kita hormati dan kita jalankan. Namun kita tidak walk out. Cuman kebetulan pada saat itu salah satu anggota kita pulang lebih dulu, nah mungkin karena itu kita dikira ikut walk out
Namun hingga ahir fraksi demokrat tidak mendukung sytem one man five vote tersebut.
“Itu juga yang kami sampaikan, bagi kami lebih demokrasi jika menggunakan one man one vote. Dari dulu pun kita seperti itu periode 2014-2019,” Katanya.
Diketahui Perselisihan pendapat terjadi antar fraksi di parlemen. Utamanya saat pembentukan Badan Kehormatan (BK). Fraksi Golkar dan Demokrat menginginkan voting satu orang satu suara. Sedangkan Fraksi Gerindra, Nasdem, dan PKB berkeras voting satu orang lima suara.
Silang pendapat yang berujung Fraksi Golkar memilih untuk hengkang dari dalam ruang rapat di Lantai II Gedung DPRD. Golkar tak ambil bagian dalam seleksi BK. Karena dihitung jumlah fraksi, yang menyetujui voting satu orang lima suara lebih banyak.
Penulis M Sairi