Search
Close this search box.
  1. Home
  2. »
  3. Banjar
  4. »
  5. Awal Periode, Ketidakakuran Sudah Terlihat

Awal Periode, Ketidakakuran Sudah Terlihat

Facebook
Twitter
LinkedIn
WhatsApp
Print
Reddit

HEADLINE9.COM, MARTAPURA-Baru satu bulan mnduduki kursi empuk Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Banjar, ketidak akuran sudah dipertontonkan wakil rakyat yang didominasi wajah baru itu.

Hal itu terlihat saat rapat pemilihan Alat Kelengkapan Dewan (AKD) Senin (08/10) kemarin. Fraksi Golkar dan Demokrat memilih walk out pada saat pembahasan tersebut.

Walk outnya dua fraksi partai besar itu dikarenakan Sistem voting yang dinilai aneh, karena voting menggunakan sistem pemilihan voting dengan 1 orang punya 5 suara, bukannya 1 orang satu suara.

Ketua Fraksi Golkar Kabupaten Banjar Kamaruzaman mengatakan, pihaknya mengusulkan agar pemilihan anggota BK dilakukan voting menggunakan one man one vote atau satu orang satu suara.

BACA JUGA :  540 ANS Terima Satyalancana Karya Satya

“Kami dari Fraksi Golkar dan Demokrat mengusulkan sistem voting one man one vote, tetapi fraksi lainnya berkeras 1 orang punya 5 suara,” jelasnya

Kamaruzaman menambahkan, selama 4 periode dirinya menjadi anggota DPRD baru kali ini bertemu dengan sistem pemilihan voting dengan 1 orang memilih 5 nama untuk menjadi anggota BK.

“Karena sistem pemilihan yang kita inginkan tidak terima oleh mayoritas fraksi, maka Fraksi Golkar da Demokrat memutuskan untuk walk out dari pemilihan Badan Kehormatan (BK),” tegasnya.

Hal senada juga diutarakan oleh Saidan, logikanya sederhana bahwa pemilu legislatif saja menggunakan one man one vote. Setiap orang tidak memilih calon legislatif sejumlah kursi yang ada di dapil tersebut. Karena sistem one man five vote itu dinilainya tidak demokratis.

BACA JUGA :  Tekan Covid-19, Beberapa Tempat Disemprot Disinfektan

“Saya sempat himbau anggota atau teman-teman DPRD untuk menggunakan palu sidang pimpinan untuk menciptakan mashlahat, bukan untuk menyembunyikan muslihat,” ujarnya.

Sementara itu Wakil Ketua DPRD Banjar, Akhmad Rizanie Anshari menyatakan, bahwa tidak ada aturan dalam voting yang menyatakan dalam memilih BK harus menggunakan 1 orang 1 satu suara. Begitu juga voting 1 orang dengan dengan 5 suara.

“Fraksi Golkar memilih untuk walk out dari pemilihan anggota dengan menggunakan sistem 1 orang 5 pilihan nama. Kami menghormari pilihan teman-teman dari Fraksi Golkar yang tidak ikut voting dan walk out tersebut,” pungkasnya.

Penulis M Sairi

Baca Juga