1. Home
  2. »
  3. Banjarbaru
  4. »
  5. Air sungai Rimba Mengeluarkan Aroma Tak Sedap, Ini Penjelasan Dinas…

Air sungai Rimba Mengeluarkan Aroma Tak Sedap, Ini Penjelasan Dinas Lingkungan Hidup Banjarbaru.

Facebook
Twitter
LinkedIn
WhatsApp
Print
Reddit

HEADLINE9.COM.BANJARBARU – Diduga akibat limbah ternak dan pabrik, membuat Air sungai Rimba di jalan Tonhar, kelurahan Syamsudin Noor, Kecamatan Landasan Ulin, Banjarbaru. yang dulunya jernih dan bersih kini berubah menjadi hitam dan mengeluarkan aroma tak sedap.

Terkait hal ini, Headline9 coba mengkonfirmasi pihak Dinas Lingkungan Hidup Banjarbaru, Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kota Banjarbaru Sirajoni,Dikantornya, Pada Selasa (26/11/19) siang, dirinya tidak menampik, bahwa sungai tersebut memeng mengeluarkan aroma tak sedap.

“Kita membenarkan masalah yang dihadapi warga tonhar, ini terjadi terus menerus pertahunnya, kalau musim kemarau bau dan saat musim hujan terjadi banjir” katanya

Soal indikasi dari warga terkait limbah industri tahu dan ternak hewan, Ia juga mengatakan limbah tersebut bukan hanya itu, tapi salah satunya perilaku manusia yang masih menggunakan jamban dan juga terdapat limbah rumah tangga di sungai tersebut, Pihak DLH pun setiap tahunnya telah melakukan normalisasi sungai tersebut.

BACA JUGA :  Memanas, Beragam Istilah Dilontarkan Wakil Rakyat

“Kemudian untuk peternakan sapi itu kewenangannya ada di dinas peternakan semisal nya seperti peternakan sapi itu bisa kerja sama dengan dinas peternakan, Kalo masalah jamban itu kan kewenangannya di PU, kami ini sebagai fasilitator untuk menjembatani untuk verifikasi teknis disitu,”Jelasnya.

“Sebenarnya bukan kami diam saja, kami juga sudah melakukan upaya seperti normalisasi sungai kemudian sosialisasi dengan warga tonhar pun sudah dilakukan ,” tambahnya.

BACA JUGA :  Belajar Ubah Sampah Plastik Jadi Bahan Bernilai Ekonomis

Lantas apa tindakannya? Sirajoni mengklaim sudah menegur beberapa pemilik industri dan memberikan arahan kepada pemilik industri.

“Iya agar jangan membuang limbah ke sungai lagi dan mempunyai pengolahan limbah tersebut ” tegasnya.

Sirajoni menambahkan,  Dinas lingkungan Hidup semaksimal mungkin menyadarkan masyrakat disana, Tapi jadi masalah itu banyak faktor, ada dari industri, Ada dari hasil kehidupan limbah rumah tangga, Dan untuk pabrik tahu pihaknya sudah beberapa kali memberikan peringatan.

“ Dikarenakan juga perusahaan tahu itu bertambah jadi kami tidak bisa mengkontrol, Pihak DLH berharap UMKM ambil peran bersama kami, dan untuk kelancaran air di sungai agar PU juga  ikut berperan,” ujarnya.

Penulis   Putri

Baca Juga