HEADLINE9.COM,MARTAPURA – Tim Komunikasi, Informasi dan Edukasi Dinas Komunikasi, Informatika, Statistik dan Persandian Kabupaten Banjar, kembali melakukan edukasi kepada kelompok masyarakat. Kali ini menyasar para acil pedagang Pasar Terapung Lok Baintan, Kecamatan Sungai Tabuk, Kabupaten Banjar.
Tim KIE yang disokong dengan perahu karet Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Banjar, mendatangi para pedagang yang tengah beraktifitas di pagi Jumat (12/6/2020).
Melalui pengeras suara, petugas mengingatkan para pedagang danwisatawan yang tengah berwisata di Lok Baintan agar selalu menggunakan masker, mencuci tangan dengan sabun dan menjaga kebersihan dagangan.
Sejumlah pedagang yang belum menggunakan masker, oleh tim diberikan masker dan diingatkan untuk selalu memakainya saat beraktivitas di Pasar Terapung Lok Baintan.
“Saat ini kita masih dalam pandemi covid-19, jadi kami ingatkan agar pian-pian untuk selalu menjaga diri agar terhindar dari paparan virus corona,” ujar H. Rudi Ramadhani, Kasi Penyelenggaraan Statistik Dinas Komunikasi, Informatika Statitik dan Persandian Kabupaten Banjar, melalui megaphone.
Para pedagang diminta untuk menjaga kebersihan barang dagangannya dan mengurangi kontak dengan pembeli. Saat merapat ke perahu kelotok pengunjung, pedagang juga diminta untuk menjaga jarak dengan posisi jukung menyilang.
Pada edukasi kemaren, juga dilakukan bersama-sama dengan SKPD terkait yakni, Dinas Kebudayaan dan Pariwisata, Dinas Perhubungan, BPBD dan Bappelitbang Kabupaten Banjar.
“Kita juga membagikan liflet serta sticker kepada pedagang Pasar Terapung dan motoris kelotok, agar mereka memahami bagaimana protokol kesehatan di masa pandemi covid-19,” jelas Kepala Dinas Kominfo, Statistik dan Persandian Kabupaten Banjar, HM Aidil Basith.
Diharapkan, nantinya seiring waktu dan penurunan paparan virus corona, para wisatawan tak lagi takut berwisata ke Lok Baintan, karena sudah memberlakukan protokol kesehatan.
Menurut Basith, pihaknya membentuk Tim KIE untuk memberikan informasi yang akurat kepada masyarakat terkait covid-19.
Selain menggunakan website, pihaknya juga menggunakan media informasi konvensional seperti papan informasi, liflet, selebaran dan kunjungan ke kelompok-kelompok masyarakat.