Search
Close this search box.
  1. Home
  2. »
  3. Banjarbaru
  4. »
  5. Bandara Syamsudin Noor Bantu Pertumbuhan Ekonomi Di Kalsel

Bandara Syamsudin Noor Bantu Pertumbuhan Ekonomi Di Kalsel

Facebook
Twitter
LinkedIn
WhatsApp
Print
Reddit

HEADLINE9.COM, BANJARBARU – Bandara Internasional Syamsudin Noor PT Angkasa Pura I, mengadakan silaturahmi bersama awak media, sekaligus emperkenalkan General Manager (GM) baru, Amiruddin Florensius yang dihadiri Shared Services Senior Manager, Alfasyah dan Comm & Legal Manager, Aditya Putra Patria, digelar di Kantor Administrasi Angkasa Pura I Banjarbaru, pada Rabu (02/09) siang.

GM Amiruddin mengungkapkan tujuan diadakan pertemuan bersama para awak media, dapat memberikan informasi yang baik tentang penerbangan di bandara Syamsudin Noor.

“Alhamdullilah kita dapat dipertemukan di waktu yang tepat, yang mana masih dalam keadaan pandemi Covid-19,” ujar GM Amiruddin Florensius.

Lanjut, GM Amiruddin memaparkan, Angkasa Pura I sebagai penyedia dan airline yang juga memiliki alat angkut udara, tetap beroperasi selama pandemi walaupun tidak seperti sebelum adanya pandemi Covid-19.

BACA JUGA :  Penurunan Merah Putih Terbesar Dan Tertinggi Di Kalimantan

Kemudian hal yang selalu diingatkan kepada para petugas maupun penumpang agar selalu menjaga kesehatan untuk memastikan penyebaran virus ini dapat diatasi sehingga kebijakan dari pemerintah daerah maupun pusat pembatasan jumlah penumpang, protokol kesehatan sosial distancing (jaga jarak) dibandara maupun dipesawat berjalan lancar.

“Pihak Bandara Syamsudin noor tetap menjalankan protokol kesehatan, sehingga para penumpang merasa aman dalam perjalananan dan semoga pertumbuhan ekonomi di Kalimantan Selatan bertambah pesat dengan kembali beroperasinya bandara,” ungkapnya.

BACA JUGA :  Turnamen Tenis Lapangan KAJARI Banjar Cup 2019 Dimulai

Bandara Internasional Syamsudin Noor PT Angkasa Pura I, menerapkan protokol kesehatan yang baik, melakukan pencegahan dengan penyemprotan disinfektan, selama penerbangan selama dalam pesawat selama 3 menit dilakukan pergantian udara, tetap menggunakan masker, 2 jam sebelum keberangkatan lakukan rapid test.

“Untuk biaya rapid test murah hanya Rp 150 ribu,” ucapnya.

Menurutnya Roda perekonomian harus berjalan dengan segala keterbatasan, pembatasan penumpang, dulunya 50% sekarang meningkat 70%, petugas di lapangan tetap melakukan pemenuhan APD.

“Alhamdulillah sudah mulai tumbuh dengan adanya keyakinan masyarakat untuk melaksanakan perjalanan udara pada era normal adaptasi kebiasaan baru ini,” pungkasnya. (Ptr)

Baca Juga