HEADLINE9.COM, MARTAPURA – Setelah 17 tahun tanpa tanam padi di lahan rawa lebak Folder Pasayangan membuat petani mulai membuka peluang menghidupkan lagi lahan.
Hal itu setelah dimulai optimalisasi lahan rawa lebak dan pasang surut tahun 2018 yang menyasar luas areal sekitar 700 hektare.
Optimis petani itu makin meningkat setelah seluruh penyuluh pertanian Kecamatan Martapura mengajak menanam padi lebih cepat di atas lahan optimalisasi.
Kendati hanya Demplot diawal. Sejumlah petani ikut turun bersama-sama menggarap areal, total yang akan digarap petani sekitar 100 hektare menggunakan bibit lokal dan unggul.
“Target awal 50 persen bisa tanam dua kali, ada harapan baru menjadikan lahan yang lama terbengkalai hidup lagi,” kata Kepala Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Banjar HM Fachry kemarin.
Contoh yang baru tadi adalah tanam sistem gogo rancah atau Gora dengan pola tanam jarwo 4:1 Musim Hujan 2018/2019.
Setelah menyaksikan ke lapangan, petani dari kelompok tani Berkat Bersatu, Kelurahan Pasayangan, Kecamatan Martapura sangat optimis. semua petani perkotaan kembali mencoba bertanam setelah sekian lama alih profesi.
H Fauzi, dari Poktan Berka Maju menegaskan, saat ini petani di pasayangan tersisa orang tua. Anak zaman sekarang lebih memilik menjadi buruh, berjualan, dan merantau, atau karyawan swasta.
Ditambah, sekian lama lahan milik orang tuanya tidak bisa digunakan sehingga perlu pembelajaran serta pembiasaan lagi.
“Dahulu, kami sebelum bekerja selalu ke ladang, dan setelah balik dari usaha di pasar pun kembali ke ladang lagi. Hasil sawah bisa mencukupi kebutuhan keluarga,” pungkasnya. (MAS)
Anda harus log masuk untuk menerbitkan komentar.