Search
Close this search box.
  1. Home
  2. »
  3. Featured
  4. »
  5. Belum Memungkinkan Dibuat Jembatan Darurat di Sungai Pinang

Belum Memungkinkan Dibuat Jembatan Darurat di Sungai Pinang

Facebook
Twitter
LinkedIn
WhatsApp
Print
Reddit

HEADLINE9.COM, MARTAPURA – Satu pekan pasca ambruk jembatan penghubung Sungai Pinang, kondisi di lapangan belum bisa dibuat jembatan darurat karena banyak kendala yang tidak memungkinkan. Sementara, warga Desa Rantau Bakula dengan Belimbing Baru, Belimbing Lama, dan Desa Angkipih Kecamatan Paramasan harus melalui sungai.

Padahal, jembatan itu termasuk satu-satunya penghubung untuk akses warga. Kepala Dinas PUPR Kabupaten Banjar M Hilman menyatakan, tim sudah ke lokasi hari setelah kejadian.”Kondisi lapangan tidak memungkinkan dibuat jembatan darurat,” tegasnya, Jumat (28/12) siang.

Menurutnya, secara hitungan teknis, kondisi profil sungai dalam dan tinggi sungai, perlu biaya yang cukup walau hanya terbuat dari batang kelapa. Selain itu dari segi risiko, air yang mengalir di sungai itu sistemnya datang tiba-tiba dari pegunungan.

BACA JUGA :  Penyerahan Piala Pemenang Pemilihan Bintang Radio Suara Banjar Tahun 2020

Air bah yang begitu besar akibat hujan lebat pasti membawa kayu-kayu yang hanyut. Terlalu berrisiko dibangun jembatan sementara. Diperkirakan akan runtuh lagi dan tambah berbahaya. Itu berdasarkan kajian dan pengalaman di lapangan.

“Air bah itu biasanya tidak lama, paling sekitar 2 jam. Kondisi sungai itu sering kering  dan terisi bila ada hujan di atas,” tegasnya lagi.

Hilman menambahkan, pembangunan jembatan baru dianggarkan melalui APBD Kabupaten Banjar Tahun 2019. Nilainya telah disetujui DPRD Banjar dalam Paripurna akhir November lalu dengan nilai Rp700 juta. Ia berjanji, akan mempercepat proses perencanaan, sekitar Januari 2018 mulai dilelang

BACA JUGA :  Pohon Trembesi Tumbang Timpa Angkutan Desa di Martapura, 4 Orang Menjadi Korban

.”Perkiraan, Februari dan Maret sudah ada pengerjaan. Perhitungan sementara, panjang jembatan sekitar 20 meter, dengan menggunakan girder karena tidak boleh ada tiang,” ungkapnya.

Dari informasi yang dihimpun, jembatan itu ambruk setelah dilalui truk kelebihan muatan membawa pasir. Pengemudi truk bernama H Samsuri adalah warga Desa Belimbing Baru melewati jembatan dari arah Desa Rantau bakula ke Desa Belimbing Baru. Belum sempat menyeberang, truk itu jatuh karena jembatan ambruk ke sungai sekitar 5 meter.

Baca Juga