Headline9.com, YOGYAKARTA – Diera digitalisasi yang semakin maju dan berkembang, Mahasiswa Universitas Akhmad Dahlan (UAD) Yogyakarta, turut serta mendorong masyarakat pedesaan untuk terus berkarya dan berkreatifitas guna meningkatkan kesejahtraan.
Seperti halnya Tim Program Penguatan Kapasitas (PPK) Organisasi Mahasiswa (Ormawa) Himpunan Mahasiswa Program Study (HMPS) Biologi UAD yang diketuai oleh Muhammad Rifky Raenaldi, turun ke desa memberikan bimbingan dan pembelajaran kepada kaum hawa untuk berkarya.
Salah satu karya yang bernilai ekonomis dan bahan mudah didapatkan adalah anyaman pelapah pisang.
Ketua Tim PPK Ormawa HMPS Biologi UAD Muhammad Rifky Raenaldi bersama Hilman Ahnaf Alfahmi M.Y selaku penanggung jawab kegiatan mengatakan, kegiatan ini dilaksanakan merupakan program untuk mendorong kreatifitas masyarakat khususnya di Desa Sidomulyo Kecamatan Bambanglipuro Bantul Yogyakarta.
Dikatakanya, acara tersebut dilakukan pada tanggal 19 Agustus 2023 di Desa Sidomulyo yang dihadiri masyarakat setempat, dengan menampilkan seni anyaman pepelapah pisang, untuk menciptakan karya anyaman hiasan cermin dan hiasan dapur yang sarat nilai budaya dan estetika.
“Seni anyaman telah menjadi bagian tak terpisahkan dari budaya lokal untuk itu kita berupaya melestarikan tradisi ini, para penduduk desa Sidomulyo telah mengembangkan teknik anyaman pepelapah pisang menjadi karya seni yang bernilai tinggi,” tuturnya.
Dari bahan yang sederhana lanjutnya, mereka menciptakan produk-produk berkelas dan unik yang menggambarkan keindahan dan kekayaan budaya.
Untuk proses pembuatan anyaman pepelapah pisang membutuhkan ketekunan, kesabaran, dan keahlian yang mendalam, proses kegiatan pembuatan anyaman meliputi pemilihan bahan, penyusunan pola, pengeringan dan penyisiran, penganyaman, dan pengeringan akhir.
Dalam acara ini, hasil karya anyaman pepelapah pisang menjadi sorotan utama, cermin anyaman pepelapah pisang menjadi sebuah karya yang bisa memikat para pencinta budaya lokal, hasil karya warga desa Sidomulyo.
Anyaman itu sendiri bisa menghias beberapa benda didalam rumah tangga, seperti cermin bisa dihias denagan anyaman ini, yang itidak hanya mencerminkan wajah tetapi juga mencerminkan keindahan
Selain itu, hiasan dapur juga dihasilkan melalui proses anyaman pepelapah pisang, mulai dari alas piring, tempat penyimpanan makanan, hingga keranjang buah, semua produk ini dihiasi dengan detail anyaman yang mengagumkan.
“Alhamdulillah peserta sangat antusias mengikuti kegiatan sekolah perempuan, semoga dengan adanya kegiatan ini mampu membuat peoduk ini menjadi nilai tambah dan ekonomiis,” Aldi sapaanya.
Sementara Penanggung jawab kegiatan Hilman Ahnaf Alfahmi menambahkan, kegiatan pelatihan pembuatan anyaman pepelapah pisang di Desa Sidomulyo adalah manifestasi nyata dari keberhasilan menjaga warisan budaya dan menggabungkannya dengan kreativitas modern, dengan menggali potensi bahan alam seperti pepelapah pisang,
Masyarakat desa ini telah menciptakan karya seni yang tidak hanya menghiasi rumah-rumah mereka, tetapi juga mengangkat kekayaan tradisi lokal.
“Semoga melalui pelatihan ini, semakin banyak orang dapat menghargai keindahan dan kearifan yang ada dalam anyaman pepelapah pisang, untuk meneruskan warisan budaya,” kata Hilman. (MHL)