Search
Close this search box.
  1. Home
  2. »
  3. Banjarbaru
  4. »
  5. Banjarbaru Laksanakan Solat Istisqo di Depan Balai Kota

Banjarbaru Laksanakan Solat Istisqo di Depan Balai Kota

Facebook
Twitter
LinkedIn
WhatsApp
Print
Reddit

headline9.com, BANJARBARU – Sebagai ikhtiar kepada Allah SWT untuk meminta turunnya hujan untuk mengatasi Kebakaran Hutan dan Lahan di Kalimantan Selatan, Pemkot Banjarbaru laksanakan Solat Istisqo di Halaman Balai Kota Banjarbaru, Kamis (07/09/23)

Kegiatan ini merupakan tindak lanjut dari arahan Gubernur Kalimantan Selatan, solat Istisqo ini dilaksanakan serentak di 13 Kabupaten/Kota.

Di Banjarbaru solat Istisqo dilaksanakan lapangan terbuka depan Balai Kota Banjarbaru. Pemkot mengajak seluruh unsur Forkompinda, Pegawai Lingkup Pemerintah Kota, warga Banjarbaru untuk melaksanakan solat istisqo ini berjamaah.

Pelaksanaan solat berlangsung khidmat dengan lantunan doa-doa memohon kepada Allah SWT agar memberikan hujan yang cukup untuk memadamkan karhutla yang telah menghancurkan ribuan hektar hutan dan lahan pertanian serta menyebabkan kabut asap berkepanjangan.

BACA JUGA :  Aditya : Nilai-nilai Pancasila Dapat Diterapkan Dikehidupan Sehari-Hari

Wali Kota Banjarbaru Aditya Mufti Ariffin dalam sambutannya sampaikan pentingnya ikhtiar kita dalam menanggulangi Karhutla, tak hanya melalui kegiatan pemadaman api namun pula melalui cara memohon kepada Yang Maha Kuasa.

Ia menegaskan bahwa Karhutla adalah masalah serius yang terus ditangani tanpa henti oleh seluruh pihak.

“Melalui Solat Istisqo ini, kami berharap Allah SWT akan mendengar doa-doa kita dan memberikan hujan yang penuh berkah untuk menghentikan Karhutla serta kekeringan yang melanda Kalimantan Selatan, khususnya Kota Banjarbaru.” Tutupnya.

BACA JUGA :  Aditya dan Vivi Zubedi Raih Penghargaan Manggala Karya Kencana

Selain Solat Istisqo, Pemkot Banjarbaru bersama Provinsi Kalimantan Selatan telah mengambil berbagai langkah untuk memerangi karhutla, termasuk penegakan hukum yang lebih ketat terhadap pelaku pembakaran hutan ilegal, peningkatan pemantauan melalui teknologi satelit, dan upaya pemberdayaan masyarakat lokal dalam pengelolaan hutan yang berkelanjutan.

Diharapkan dengan usaha manusia dan doa kepada Allah SWT, Karhutla dapat teratasi, kabut asap pergi, dan kekeringan tidak lagi menghamipiri.

Baca Juga