Headline9.com, BANJARBARU – Pelatihan peningkatan kapasitas bagi aparatur Pemerintahan Desa dan pengurus kelembagaan desa di Kalsel berakhir dengan capaian menggembirakan.
Kegiatan yang terhitung mulai 17 September – 17 November 2023 setidaknya 6.744 orang tercatat turut berpartisipasi. Meski ditargetkan sebanyak 6.888 peserta, namun, capaiannya sudah dianggap berhasil dengan menuai realisasi 98,05%.
Direktur Fasilitasi Kerjasama, Lembaga Pemerintahan Desa (Pemdes) dan Badan Permusyawaratan Desa (BPD) Ditjen Pemdes Kemendagri, Murtono, menyampaikan, capaian dalam penyelenggaraan tersebut merupakan bentuk realisasi dalam peningkatan sumber daya manusia (SDM).
“Kami sangat berterima kasih atas dedikasi pemerintah daerah termasuk PMD Kalsel dalam merealisasikan program Kemendagri. Seiring dengan banyaknya peserta yang mengikuti, jelas, penguatan wawasannya di pemerintahan desa bertambah,” ungkapnya, usai mengukuti penutupan kegiatan Pelatihan peningkatan kapasitas bagi aparatur pemdes dan Pengurus Kelembagaan desa, Novotel Banjarmasin Airport, di Kota Banjarbaru, Jumat (17/11) siang.
Melalui Pogram Penguatan Pemerintah dan Pembangunan Desa (P3PD) ini, kata Murtono, merupakan bentuk dukungan mendongkrak efektivitas intelektual aparatur dan pemdesnya.
Termasuk cara pemdes memanfaatkan alokasi dana desa secara efektif dalam rangka peningkatan perekonomian.
“Termasuk bagaimana pemanfaatan dana desa (DD) menjadi penggerak ekonomi mereka. Sekali lagi, dana desa hanya sebatas stimulan. Artinya, pendapatan dari potensi lain harus dikembangkan termasuk cerdas dalam pengelolaan melalui BUMDes,” papar pejabat teras eselon I ditingkat Kemendagri ini.
Terpenting, menurutnya, intervensi untuk penguatan pengembangkan kapasitas pemerintahannya ditingkat desa agar tercapai maksimal. “Poinnya adalah meningkatkan pendapatan asli desa melalui potensi yang dimiliki masing-masing,” ungkapnya.
Lebih lanjut, ia memuji bahwa Kalsel menjadi terbanyak kelima untuk kegiatan yang diinisiasi Kemendagri melalui Ditjen Bina Pemdes. Pelatihan ini tak hanya digelar di Kalsel melainkan diseluruh Indonesia. Kalsel memiliki prestasi yang cukup tinggi dari empat provinsi secara nasional dengan partisipasi peserta tertinggi pula.
“Nah, ini bukti dari Pemprov yang dikomandoi langsung oleh PMD Kalsel dan kabupaten yang turut mendorong mereka untuk maju,” tambahnya.
Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (PMD) Kalsel, Faried Fakhmansyah, mengungkapkan, peningkatan kapasitas ini tak hanya bertujuan untuk menunjang intelektual individual saja.
Secara khusus, menurutnya, keikutsertaan ini dapat memberikan lebih atas pemahaman dalam pengelolaan dan pendapatan ditingkat desa.
“Kami berterima kasih atas dukungan Kemendagri melalui Ditjen Pemdes lewat program ini diharapkan aparatus desa semakin bisa mengembangkan potensinya agar bisa bergerak secara mandiri,” harap mantan Staf Ahli Gubernur yang membidangi ekonomi dan pembangunan dilingkungan Pemerintah Provinsi Kalsel.
Data yang disampaikannya, 1.722 desa yang berpartisipasi pada kegiatan ini. Berhasil mengumpulkan sebanyak 1.705 desa. Apabila diakumulasikan menjadi 99,01%. Sementara paket kelas yang disediakan untuk kouta 218 orang, berhasil terpenuhi dan berjalan sesuai perencanaan.
Selaras dengan visi misi Gubernur Kalsel, dia menyampaikan, pembangunan harus didorong lewat pemerintahan ditingkat terendah yakni desa. “Terwujudnya hal tersebut, dibuktikan dengan berkembangnya desa, mampu memanfaatkan sumber potensial (APBDes) serta meningkatnya kualitas SDM dilingkup pemerintahan desa,” tutup Faried.
Reporter : Riswan Surya
Editor : Nasrullah