Headline9.com, MARTAPURA – High Pressure Laminated (HPL) di Intan TV, diduga dikerjakan serampangan, salah satu dindingnya menggelembung, Senin (24/3/2024).
Pengerjaan yang dilaksanakan pada 2024 lalu itu menggunaka anggaran sebesar Rp198.900.000 merupakan proyek Dinas Komunikasi, Informatika, Statistik dan Persandian (DKISP) Kabupaten Banjar dengan penyedia.
Namun besarnya anggaran yang dikucurkan melalui APBD tersebut ternyata tak menjamin estika ruangan tersebut indah. Justru pengerjaannya terlihat serampangan, hal ini diperlihatkan secara kasat mata bahwa stop kontak listrik dan Miniature Circuit Breaker (MCB) yang menempel di HPL berwarna putih tersebut tidak sesuai standar pemasangan seperti layaknya ruang studio televisi.
Termasuk kabel yang menjuntai seakan pengerjaan ini semrawut tanda renovasi yang dilakukan tak dikerjakan maksimal. Bahkan, parahnya lagi, ada celah dibagian atas HPL berukuran 10 x 4 meter. Posisinya pun tak presisi antara HPL dengan plafon ruangan hingga menciptakan celah yang menganga tanpa ditutup material apapun. Menandakan bukti pengerjaannya terkesan asal-asalan.
Tak hanya itu, dilihat kualitas bahan material yang digunakan diduga di bawah standar. Kondisi ini diperlihatkan, di antara bagian dinding HPL sudah menggelembung. Menandakan lapisan HPL mulai terlepas.
Paket yang pengadaan yang dilakukan DKISP Kabupaten Banjar melalui Sistem Informasi Rencana Umum Pengadaan (SIRUP) itu secara total keseluruhan sebesar Rp397.800 untuk dua item yakni renovasi Command Center dan Studio Intan TV. Studio ini berada di Jalan Pangeran Hidayatullah, Martapura.
Dikonfirmasi terkait hal itu, Sekretaris DKISP Kabupaten Banjar, Faisal, membenarkan jika pengadaan proyek ini milik pihaknya. Termasuk, besaran pagunya yang dianggarkan.
“Ada dua item, masing-masing nilainya sebesar Rp198.900.000 dan untuk totalnya sebesar Rp397.800.000. Kita kerjakan itu di Studio Intan TV yang masuk dalam satu kesatuan dengan Media Center (MC) dan satunya lagi di Command Center (CC),” bebernya.
Ia menegaskan, jika proyek yang dilimpahkan ke pihak penyedia ini telah sesuai kontrak. “Kalau volume pengerjaannya tidak salah seluas 102 meter persegi,” pungkas Faisal.
Diketahui, HPL merupakan produk pelapis yang digunakan untuk finishing pada furnitur berbahan kayu agar terlihat lebih halus bertekstur. HPL biasanya digunakan untuk interior mempercantik ruangan agar enak dipandang. Alih-alih mempercantik, malah ruangan Intan TV kesannya jauh dari kata rapi.
Reporter: Riswan Surya | Editor: Nashrullah