Search
Close this search box.
  1. Home
  2. »
  3. Banjar
  4. »
  5. Komisi II DPRD Banjar Panggil PDAM Banjar, Bahas Perluasan Jaringan…

Komisi II DPRD Banjar Panggil PDAM Banjar, Bahas Perluasan Jaringan Air Bersih ke Aluh Aluh

Facebook
Twitter
LinkedIn
WhatsApp
Print
Reddit

HEADLINE9.COM, MARTAPURA – Demi pemerataan layanan air bersih terhadap masyarakat Kabupaten Banjar, Komisi II menggelar rapat dengar pendapat (RDP) Bersama pihak Perusahaan Daerah Air Minum  (PDAM) Intan Banjar di ruang komisi II, kemarin.

Rdp itu membahas mengenai sambungan pipanisasi ke wilayah Aluh-Aluh, Beruntung Baru, dan sekitarnya. Dikatakan Ketua Komisi II Kamaruzzaman, wilayah tersebut sangat minim air bersih.

“Kita melihat dan mengalami ada beberapa kecamatan yang ada di Kabupaten Banjar, terutama Aluh-aluh, Beruntung Baru, Gambut, Sungai Tabuk, Astambul, dan Mataraman. Pipanisasi kita yang ada ini belum mencukupi dengan kebutuhan masyarakat kita,  jadi kita ingin kepada PDAM, agar mempelajari tekhnisnya, jika anggaran yang jadi kendala, hendaknya disampaikan,” ucapnya.

BACA JUGA :  Komisi II DPRD Kabupaten Banjar Gelar RDP

Ditambahkan Kamaruzzaman, jika solusinya dapat dilakukan oleh PUPR untuk tekhnis pemasangan pipanisasi, dan jika ternyata PUPR tidak bisa, maka bisa di hibahkan ke pihak PDAM untuk pelaksanaan secara tekhnis.

“Kita ingin bagaimana masayarakat bisa menikmati air bersih, karena selama ini banyak keluhan dari masyarakat yang dating ke kita,” ujarnya.

Sementara Direktur PDAM Intan Banjar Syaiful Anwar menuturkan, PDAM selalu berupaya memberikan layanan terbaik untuk masyarakat agar dapat pelayanan air bersih.

BACA JUGA :  Zona Hijau Dan Kuning Boleh Belajar Tatap Muka

“Wilayah yang kita perhatikan saat ini wilayah enam kecamatan yang rawan atau perlu air bersih, kertak hanyar, tatah Makmur, beruntung baru, aluh-aluh itu yang sangat perlu air bersih sebenarnya,” katanya.

Dikatakan Syaiful, saat ini sudah ada pipanisasi yang terpasang di wilayah tersebut, namun tak dipungkiri jika pertumbuhan masyarakat sekarang sangat pesat. Jadi harus ada penambahan pipanisasi.

“Kendalanya tentu maslaah keuangan, dan ini harus dibicarakan dengan pihak-pihak terkait,” pungkasnya.

 

Penulis               Muhammad Sairi

Baca Juga