Headline9.com, BANJARBARU – Kebijakan zero pollution (bebas polusi) rupanya memberikan pengaruh besar terhadap jumlah pengunjung di Kebun Raya Banua. Periode Mei – Juni 2025, minat pengunjung secara signifikan dinilai masih tergolong baik, rata-ratanya 19 ribu lebih.
Plt Kepala Kebun Raya Banua, Firmansyah, mengungkapkan, diterapkannya kebijakan itu dilaksanakan lantaran didasari untuk mengurangi polusi dan suara bising kendaraan bermotor. Setidaknya, langkah itu dapat memberikan dampak positif di lingkungan Kebun Raya Banua.
Kebijakan ini berlaku sejak 9 Juni 2025 lalu, uniknya pengunjung tak lagi berjalan kaki melainkan sudah difasilitasi Shuttle bus (layanan transportasi jarak pendek) yang dikhususkan menuju pintu utara.
“Kenapa demikian, Shuttle Bus ini ramah lingkungan dan pengunjung bisa menikmati fasilitas itu. Dengan cukup membayar tiket retribusi, mereka (pengujung) sudah mendapat layanan tersebut tanpa dipungut biaya tambahan lagi, aktivitas ini beroperasi pada pukul 08.00 – 18.00 Wita. Ternyata apa, malah mereka makin tertarik berkunjung lagi ke Kebun Raya Banua karena layanan tadi,” papar dia, di ruang kerjanya, Jumat (11/7/2025).
Yang mana, sejak tanggal itu berlaku maka kantong parkir dialihkan dari pintu utara ke pintu utama Kebun Raya Banua. “Kenapa kita terapkan demikian, karena tidak menutup kemungkinan akan merusak ekosistem tumbuhan eksotik yang ada di kawasan Kebun Raya Banua. Apalagi, fungsi Kebun Raya Banua sebagai tempat konservasi di lingkungan Pemprov Kalsel, jika kebijakan ini tidak diterapkan tentu mengganggu pertumbuhan tanaman yang ada di sana pula,” ungkap dia.
Ia tak menampik, jika periode Januari – Maret 2025 jumlah kunjungan hanya berada di angka 16.604 orang. “Kondisi tersebut karena lebih disebabkan cuaca seperti hujan. Tentu hal itu sangat mempengaruhi,” katanya.
Berdasarkan data riil yang disajikan, untuk periode Mei 2025 rata-rata pengunjung mencapai 19.804 pengunjung. Sementara, jumlah angka 19.345 pengunjung tercatat pada periode 2025. Angka tersebut, beber dia, realisasi kunjungan dianggap tidak mengalami perubahan alias angka itu masih jauh dari kata penurunan jika dibanding Januari – Maret 2025.
“Ketika menerapkan kebijakan zero pollution itu, kita memperkirakan jumlah pengunjung malah berkurang ternyata tidak justru angkanya tetap stabil. Bahkan pengujung malah merasa makin tenang dan nyaman mendatangi lokasi ini,” papar Plt Kepala Kebun Raya Banua.
Ditegaskannya, realisasi kebijakan itu, lebih dulu telah dilakukan kajian. Tentu ini bertujuan sebagai bentuk nyata mendukung kawasan yang ada di lingkungan Pemprov Kalsel bebas polusi. “Menuju Sumber Daya Manusia (SDM) yang sehat sekaligus mewujudkan ekosistem yang bersih,” ujar Firmansyah.
Kebun Raya Banua wacananya bakal membangun konektivitas antara pintu utama dengan pintu utara. Jika terhubung, maka tak menutup kemungkinan peluang pengunjung makin meningkat, bahkan perencanaan itu sudah mendapat dukungan penuh DPRD dan Pemerintah Provinsi Kalsel melalui Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) dan Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) setempat.
Apalagi embung dan labirin masih menjadi paling direkomendasikan dan diminati sebagai salah satu rekreasi utama dan memberikan daya tarik bagi masyarakat di Kalsel yang tak hentinya dikunjungi.
Reporter: Riswan Surya | Editor: Nashrullah















