Selasa, Oktober 28, 2025
BerandaSosialPDWA Jurusan IPA Bekali Guru SMA Skill Berwirausaha, Olahan Lahan Basah Jadi...

PDWA Jurusan IPA Bekali Guru SMA Skill Berwirausaha, Olahan Lahan Basah Jadi Produk Kreatif

Headline9.com, BANJARMASIN – Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Lambung Mangkurat (ULM) berhasil menuntaskan Program Dosen Wajib Mengabdi (PDWA) ULM Tahun 2025. Selain sukses mengapai misi transformatifnya, pelaksanaan ini justru memunculkan sebuah kreativitas dan inovasi yang bermanfaat.

Buktinya, kreativitas pembuatan produk berbasis lahan basah justru malah mengubah guru-guru IPAS SMA di Kabupaten Barito Kuala (Batola) yang sebelumnya hanya fokus mengajar itu bisa menjadi agen perubahan yang unggul. Melalui program ini, secara tak langsung, Jurusan IPA ULM telah menumbuhkan jiwa entrepreneur (Berwirausaha).

img 20251026 wa00056623604664186186146
PDWA Jurusan IPA Bekali Guru SMA Skill Berwirausaha, Olahan Lahan Basah Jadi Produk Kreatif 3

Inovasi PDWA ini, berfokus pada desain holistik yang mengintegrasikan kearifan lokal dengan skill abad ke- 21. Kegiatan intensif yang dilaksanakan di SMAN 1 Alalak, Kamis, 28 Agustus 2025, membuktikan komitmen ULM mencetak SDM unggul.

Ditengah sulitnya perekonomian sekarang, upaya ini justru dianggap berhasil. Tanpa campur tangan kreatif dari Jurusan Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) FKIP ULM, tentu program itu tidak bakal berhasil tercetus. PDWA tahun 2025, seakan jadi simbol keberhasilan karena memberi dampak positif, salah satunya, membangun ekonomi masyarakat. Hal ini juga jadi gebrakan baru sekaligus contoh yang sangat baik untuk enerasi muda ke depan.

Ketua Tim Pelaksana PDWA 2025, Ikhwan Khairu Sadiqin, menyebut, keberhasilan program tersebut tak lepas dari dukungan penuh narasumber kompeten yang memadukan keilmuan dosen dan pengalaman praktis alumni/mahasiswa.

Narasumber berkompeten tersebut, di antaranya, Yudha Irhasyuarna, M. Pd (dosen), Pangestu Pradana Hardiawanto, S. Pd, Ahmad Zulkarnain, S. Pd., Gr, Khoirunnisa (mahasiswa). “Secara langsung, Pangestu Pradana Hardiawanto melatih guru membuat Ekoenzim, Khoirunnisa memberikan materi dan pelatihan Sabun Cuci Piring Ramah Lingkungan, dan Ahmad Zulkarnain memberi pelatihan proyek Pakasam. Inovasi ini menekankan optimalisasi bahan baku lokal dan pengintegrasian nilai jual. Produk yang dihasilkan bahkan telah diakui dan digunakan di sekolah mitra,” ucapnya.

BACA JUGA :  Inovasi Sunscreen Nanopartikel Berbasis Limbah Jagung dari Universitas Muhammadiyah Banjarmasin

Sementara, Yudha Irhasyuarna, M.Pd dan Ikhwan Khairu Sadiqin, M.Pd (ketua tim pelaksana PDWA tahun 2025) masuk dalam pakar Integrasi Kurikulum yang membimbing guru merancang Project Based Learning (PjBL) Berbasis Lahan Basah yang difokuskan pada keterampilan kreatif serta strategi entrepreneurship, termasuk pemasaran digital hingga cara pengemasan produk.

“Yudha Irhasyuarna sendiri juga memberikan materi proyek IPAS terintegrasi. Sementara, saya menyampaikan materi berkaitan pendampingan penyusunan modul dan evaluasi kelayakan harga jual dan inovasi produk,” paparnya.

img 20251026 wa00021336497255910932228
PDWA Jurusan IPA Bekali Guru SMA Skill Berwirausaha, Olahan Lahan Basah Jadi Produk Kreatif 4

Dalam menciptakan inovasi itu, ia mengungkapkan, ada lima tahapan kunci transformasi sebagai agen perubahan. Utamanya, PDWA lebih fokus pada pelaksanaan program yang terstruktur, yang secara sistematis membangun kapasitas guru.

Hal tersebut tertuang, di antaranya;

  1. Sosialisasi: Membangun Komitmen Inovasi

Tahap ini menjadi fondasi dengan berhasil mengamankan dukungan resmi dari Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Batola. Sosialisasi ini memastikan bahwa fokus program pada inovasi produk dan entrepreneurship lahan basah selaras dengan kebutuhan daerah dan kurikulum.

  1. Pelatihan: Penanaman Keterampilan Kreatif dan Kewirausahaan

Ini adalah inti inovasi. Guru tidak hanya menerima hands-on training pembuatan produk, tetapi juga dibekali metode untuk menstimulasi Berpikir Kreatif siswa dan mengintegrasikan Lifeskill Berwirausaha dalam materi IPAS, mengubah potensi lahan basah menjadi peluang ekonomi.

  1. Penerapan Teknologi: Inovasi dalam Media Pembelajaran

Guru dilatih menjadi pengguna dan pencipta sumber belajar digital, melalui pemanfaatan Modul Pembelajaran Digital Interaktif dan video tutorial untuk produk dan promosi. Tahap ini mendorong guru untuk mengadaptasi teknologi sebagai sarana peningkatan kreativitas siswa.

  1. Pendampingan dan Evaluasi: Validasi Entrepreneurial Output

Tim PDWA memberikan pendampingan intensif. Keberhasilan transformasi divalidasi melalui Expo Gelar Karya Pameran P5, yang menjadi bukti nyata produk-produk entrepreneurial siswa. Evaluasi ini fokus mengukur peningkatan keterampilan kewirausahaan dan kreativitas yang telah diajarkan.

  1. Keberlanjutan Program: Komunitas Inovator Guru
BACA JUGA :  FPTI Banjar Pererat Tali Silaturahmi dan Dengar Aspirasi Melalui Buka Bersama

Inovasi keberlanjutan diwujudkan melalui pembentukan Komunitas Belajar Guru (KBG) IPAS Berbasis Lahan Basah. KBG ini difasilitasi dengan platform daring dan rencana tindak lanjut, memastikan bahwa transformasi dan inovasi yang telah ditanamkan akan berlanjut secara mandiri oleh guru-guru Barito Kuala (Batola).

Melalui pendekatan lima tahap yang inovatif ini, harap Ikhwan Khairu Sadiqin bersama tim inti pelaksana, PDWA Jurusan IPA FKIP ULM 2025 seyogianya telah sukses membuktikan peran vital perguruan tinggi dalam kemajuan pendidikan yang menghasilkan guru dan peserta didik yang kreatif, produktif, dan siap jadi entrepreneur lokal.

“Kegiatan ini bagian PDWA ULM tahun 2025. Judul yang kami ambil ‘Pendampingan Proyek IPAS Berbasis Potensi Lahan Basah untuk Pengembangan Keterampilan Berpikir Kreatif dan Lifeskill Kewirausahaan Guru SMA Di Kabupaten Barito Kuala’ dan kami berharap bisa jadi bukti nyata membantu kemajuan pendidikan,” katanya.

Tim pelaksana dalam penyusunan dan penggarapan pada Program Dosen Wajib Mengabdi (PDWA) Universitas Lambung Mangkurat (ULM) Tahun 2025, terdiri dari Ikhwan Khairu Sadiqin, M.Pd. (Ketua Tim), Yudha Irhasyuarna, M.Pd. (Anggota), Fahmi, M.Pd. (Anggota), Muslim, M.Pd. (Anggota), Pangestu Pradana Hardiawanto, S.Pd. (Anggota) Akhmad Zulkarnain, S.Pd., Gr. (Anggota), Muhammad Luthfi Akmal (Mahasiswa), Muhammad Fajar (Mahasiswa), Khoirunnisa (Mahasiswa) serta Sanianisa Neba Sagita (Mahasiswa)

“Program pendampingan proyek IPAS berbasis potensi lahan basah itu ditujukan untuk pengembangan keterampilan berpikir kreatif dan life skill kewirausahaan guru, yang lokusnya di Sekolah Menengah Atas (SMA) Kabupaten Banjar. Dalam pelatihan itu, para guru yang mengikuti juga mendapatkan sertifikat,” tutupnya.

- Advertisment -
RELATED ARTICLES
- Advertisment -
- Advertisment -
- Advertisment -

Most Popular