Headline9.com BALANGAN – Tim Ekspedisi Patriot Universitas Diponegoro (UNDIP) menggelar Focus Group Discussion (FGD) teknokratik di Kawasan Transmigrasi Gula Habang, Kabupaten Balangan, Rabu (12/11/2025). Kegiatan ini menjadi rangkaian ekspedisi yang diinisiasi Kementerian Transmigrasi untuk menelusuri potensi dan persoalan di kawasan transmigrasi.
Pembukaan dilakukan Asisten II Bidang Perekonomian, Pembangunan, dan Keuangan Pemkab Balangan, Ir. Tuhalus, M.P. Ia menekankan perlunya strategi penyelesaian masalah klasik yang masih membayangi warga transmigran, terutama genangan air yang merusak lahan pertanian.
“Permasalahan utama masyarakat transmigrasi adalah air yang merendam lahan. Masyarakat menanam padi saat musim kering, namun sebelum panen lahan kembali terendam,” ujar Tuhalus.
FGD diawali paparan temuan lapangan oleh Ketua Tim 1 Dr. Jawoto Sih Setyono, S.T., M.D.P., dan Ketua Tim 2 Chaieydha Noer Afiefah, S.P., M.Sc. Paparan tersebut menjadi dasar diskusi teknokratik yang mempertemukan pemangku kepentingan dari pemerintah pusat, provinsi, hingga kabupaten.
Kegiatan menghadirkan dua narasumber, yakni Kepala Bidang Ketransmigrasian Disnakertrans Provinsi Kalimantan Selatan Hj. Ina Yuliani, S.Sos., M.Si., M.IP., serta Kepala Bidang Koordinasi dan Sinkronisasi Perencanaan Ekonomi dan Infrastruktur Bapperida Balangan Haryanto, S.Sos., M.IP.
Hasil diskusi kelompok menunjukkan sektor pertanian dan ekonomi sebagai fokus utama peningkatan kesejahteraan masyarakat transmigrasi. Kolaborasi lintas instansi dinilai penting untuk percepatan pembangunan kawasan dan perbaikan ekonomi warga.
Pertemuan juga dihadiri Kepala BPPT Banjarmasin, Nurcholis, S.Tr.AB., yang menyatakan kesiapan lembaganya memperkuat kapasitas masyarakat melalui pelatihan yang dapat diusulkan perangkat daerah maupun desa.
“BPPT Banjarmasin siap berkolaborasi melalui program pelatihan sesuai kebutuhan masyarakat transmigrasi,” ujarnya.
Perwakilan BPD Desa Matang Hanau, Aud Tahyudin, menyambut baik rencana kolaborasi tersebut. Ia menyampaikan kebutuhan masyarakat terhadap pelatihan pembuatan pakan olahan untuk domba, mengingat budidaya ternak mulai dikembangkan warga transmigran.
Melalui FGD ini, rekomendasi teknokratik yang dihasilkan diharapkan menjadi masukan kebijakan bagi pemerintah daerah dalam meningkatkan tata kelola kawasan transmigrasi secara berkelanjutan.















