HEADLINE9.COM, MARTAPURA – Denny Indrayana bikin heboh banua. Maju menjadi bakal calon Gubernur Kalimantan Selatan pada pilkada 2020 akan datang. Wakil Menteri Hukum dan HAM era Presiden SBY itu menyiapkan dua alternatif; partai politik atau independen.
Denny Menyiapkan Posko pemenangan di Jalan A Yani KM 36, tepat depan Q Mall atau samping Varras Resto Banjarbaru. Dia juga membuka hotline 0819-7772-6299 yang diumumkan kepada publik. Pendukung dan calon relawan yang ingin berkoordinasi langsung menghubungi nomor telepon tersebut.
“Alternatif mengumpulkan KTP dukungan jadi tanda saya serius maju, artinya bila gagal melalui jalur partai masih bisa jalur independen,” kata Denny Indrayana, dalam konferensi pers di Banjarbaru, Minggu (13/10) siang.
Kabar maju Denny Indrayana tentu saja menjadi kabar gembira. Paman Birin bakal ada saingan pada 2020 akan datang. Sekaligus memupus gosip selama ini, Paman Birin menjadi calon tunggal. Dan hanya melawan kotak kosong. Padahal, Kalsel mempunyai sumber daya manusia melimpah. Tapi tidak ada satu pun calon berani menghadapi petahana yang punya segala-galanya.
Ditanya alasan turun gunung. Denny ingin dekat dengan orang tua yang tinggal di Banjarbaru. Mengabdi untuk Kalsel dan bekerja memajukan kesejahteraan banua. Sekaligus, menularkan pengetahuan yang diperoleh selama berkarier di level nasional. Cita-cita lain, memboyong anak dan istri ke Kalsel sekaligus menanamkan pengetahuan tentang kearifan lokal banua.
“Semoga cita-cita ini mendapat dukungan buhan pian barataan, saya juga mohon doa restu kepada dingsanak di banua untuk mengabdi untuk Kalsel,” tutur Denny Indrayana lagi.
Pesan awal sebelum memulai merebut suara rakyat,Denny memberikan sinyal bahwa pertarungan pada pemilihan gubernur dengan cara bersih dan tidak curang. Tanpa politik uang. Jika menang tanpa curang. Bila ditakdirkan kalah, jangan sampai salah. Alasan tanpa mahar itu yang menjadi pertimbangan pertama Denny Indrayana memilih maju melalui partai Nasdem.
“Saya tetap akan menemui Paman Birin. Beliau senior kita semua, bertamu dan silaturahmi sekaligus minta izin untuk bersaing,” ungkapnya.
Denny Indrayana bukan sosok asing untuk warga banua di Kalimantan Selatan. Tokoh nasional ini telah menjadi aset bangsa. Denny lahir di Pulau Laut pada 1972. Profesor ini besar di Banjarbaru. Ia merantau ketika kuliah ke UGM, mengambil master ke University of Minesota Amerika Serikat, dan PhD di University of Melbourne Australia.
Selain pendidikan yang cemerlang, karier Denny juga bersinar. Lama mengabdi di UGM sampai menjadi guru besar. Kemudian dipercaya oleh Presiden SBY sebagai Staf khusus presiden bidang hukum, HAM, dan Pemberantasan korupsi. Kemudian diangkat sebagai wakil menteri hukum dan HAM. Denny juga dipercaya mengemban amanah menjadi sekretaris pemberantasan mafia hukum. Sekaligus menertibkan penambangan tambang liar di Kalsel.
