Search
Close this search box.
  1. Home
  2. »
  3. Banjarbaru
  4. »
  5. Satpol PP Banjarbaru Akan Panggil Pemilik Pabrik Tahu.

Satpol PP Banjarbaru Akan Panggil Pemilik Pabrik Tahu.

Facebook
Twitter
LinkedIn
WhatsApp
Print
Reddit

HEADLINE9.COM.BANJARBARU – Satuan polisi Pamong Praja (satpol pp)  Banjarbaru lakukan peninjauan ke Sungai Rimba, yang ada di jalan Tonhar, Kelurahan Syamsudin Noor,  Kecamatan Landasan Ulin, belum lama tadi.

kedatangan anggota satpol PP ke wilayah tersebut, terkait dengan  laporan warga, tentang adanya pabrik tahu yang membuang limbahnya ke sungai tersebut, sehingga membuat air sungai rimba menjadi kotor dan mengeluarkan aroma tak sedap.

benar saja, Satpol PP menemukan indikasi, bahwa beberapa pabrik tahu membuang limbahnya ke sungai tersebut.

Sekretaris Satpol PP Kota Banjarbaru M. Bahrin mengatakan, saat ini pihaknya sedang melakukan proses terhadap pemilik pabrik tahu yang terindikasi membuang limbah produksi ke sungai rimba.

“Sementara ini ada tiga yang terindikasi, Untuk yang lain masih belum, Karena belum selesai semuanya ditinjau,” ujarnya.

Menurutnya, Satpol PP Banjarbaru telah melakukan dua kali peninjauan sebelumnya ke lokasi itu saat mendapat laporan dari warga.

BACA JUGA :  Gotong Royong Bersihkan Fasilitas Publik, Tiap SKPD Bertugas Mengecat dan Membersihkan

“Memang ada laporan dari warga, kami sudah meninjau terhadap pemilik pabrik tahu atau tempe maupun kandang sapi yang terindikasi membuang limbah ke sungai,” Ujar Bahrin.

Bahrin menjelaskan , Senin (09/12/2019) mendatang, pihak nya akan melakukan pemanggilan terhadap pemilik pabrik yang diduga melakukan pembuangan limbah produksi ke sungai rimba, guna dimintai keterangannya.

“Nantinya, akan kami minta keterangan serta tindak lanjut agar bisa dicarikan solusinya jangan sampai membuang limbah ke sungai,” ucapnya.

Diberitakan sebelumnya,  Warga setempat memprotes dengan menyebut, selain limbah tahu, juga ada ‘sumbangan’ kotoran ternak serta sampah ke Sungai Rimba, Selain bau busuk, terdapat indikasi adanya pencemaran yakni warna air sungai itu juga tampak menghitam.

Menurut penjelasan warga setempat, Mukanan menjelaskan, dulunya Sungai Rimba masih sering digunakan warga untuk mandi serta mencuci saat sungai masih jernih dan bersih, Namun, sekarang berbanding terbalik.

BACA JUGA :  2021, Ada 17 Perda Disahkan di Banjarbaru

“Kalau musim hujan kita kena banjir yang bercampur limbah, sedangkan musim kemarau terkena dampak limbah tahu dan ternak, Baunya sangat menyengat, kasus ini sebenarnya sudah bertahun-tahun dialami, Kita hanya minta solusi dari pemerintah bagaimana cara mengatasinya, yang jelas laporan sudah berulang kali dari warga namun tidak ada tindak lanjut,”tegasnya.

Selaras dengan Mukanan, warga lain yang akrab disapa Bu Yadi mengaku merasakan dampak yang sama yang tinggal berhadapan langsung dengan sungai Rimba.

“Kami merasa seperti tak dianggap di sini, Padahal Landasan Ulin termasuk Kota Banjarbaru kan, Dan pencemaran ini sudah bertahun-tahun seperti tak diperhatikan,”keluhnya.

Fatalnya lagi, ia menceritakan, dirinya sempat berulang kali dilarikan ke rumah sakit karena penyakit asma yang dideritanya kambuh lantaran bau tidak sedap ini.

Penulis   Putri.

 

Baca Juga