HEADLINE9.COM.BANJARBARU – Kementrian Perhubungan RI kembali memberikan bantuan 2 unit bus sekolah untuk tahun 2019 kepada Dinas Perhubungan (Dishub) Banjarbaru, Yang langsung diterima oleh Kepala Dishub Kota Banjarbaru A. Yani Makkie.
Saat ditemui Headline9.com, pada Senin (23/12/2019) Kabid Sarana dan Prasarana Transportasi Adi Surya Noor mengatakan, Alasan diberikannya bus tersebut kepada Dishub Banjarbaru, lantaran, Dishub Banjarbaru mempunyai komitmen yang mana hal ini mengeluarkan APBD setiap tahun, agar kegiatan dan komitmen ini bisa dilaksanakan secara terus menerus.
“Perlu diketahui sebenarnya program ini sudah sejak tahun 2017, Selama 3 tahun, kemudian berkembang akhirnya kita mendapat bantuan,” ujarnya.
Dijelaskannya, dianggap berhasil melaksanakan program yang dijalani oleh Kemenhub guna keselamatan untuk anak sekolah, 2 unit bus sekolah diberikan lagi sebagai bagian dari rute aman, sehat sekolah. Selain itu, program ini juga bertujuab agar mengurangi penggunaan kendaraan pribadi ke sekolah anak dibawah umur.
“Ada sebanyak 2 bus, 1 bus sekolah kuning, dan terakhir yang baru saja di dapatkan 2 unit tambahan armada bus sekolah,” ungkapnya.
Jika jarak diatas 1 kilo meter ke bawah, lanjutnya, maka dianjurkan jalan kaki, Jarak diatas 1 hingga 2 kilo meter dianjurkan naik sepeda, Sedangkan, diatas 2 kilo meter keatas dianjurkan memakai layanan angkutan gratis.
“Dan Sebanyak tujuh angkutan pelajar gratis yang dikelola oleh pemko, Melayani SMP 6, SMP 9, SMP 8, SMP 11 SMP 10, SMP 15, dan SMP 5, Untuk yang bus SMP 3, SMP 11, dan SMP 12. Kemudian angkot atau taksi hijau SMP 8 dan SMP 14,”Jelasnya.
Ditambahkannya, Dishub bekerja sama dengan angkot atau taksi hijau dan taksi cempaka sebanyak 35 unit
“Perhari kami bayar per angkutan Rp.120 ribu, khusus untuk pelajar kita sewa angkot yang ada ,” lanjutnya.
Menurutnya, cara membedakan taksi angkutan pelajar gratis ini dibanding taksi lain sangatlah mudah, Sebab bertuliskan Angkutan Gratis Pelajar.
“Kita juga sebenarnya tidak memilih-milih sekolah, cuma kita utamakan daerah yang tidak terjangkau angkutan umum dan akses jalannya agak jauh dari pusat kota, Dibandingkan sekolah yang ada ditengah kota,”Tutupnya.
penulis Putri
