Kamis, November 27, 2025
BerandaBanjarPuluhan Siswa Diduga Keracunan Makanan Pasca Menyantap MBG Dari Dapur Tungkaran

Puluhan Siswa Diduga Keracunan Makanan Pasca Menyantap MBG Dari Dapur Tungkaran

Headline9.com, MARTAPURA – Puluhan siswa di Kabupaten Banjar keracunan makanan. Diduga pasca menyantap Makan Bergizi Gratis (MBG) yang disediakan Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) yang beroperasi di Desa Tungkaran, Kecamatan Martapura, Kamis (9/10/2025).

Atas insiden tersebut, mereka terpaksa dilarikan ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Ratu Zalecha Martapura, di Jalan Menteri Empat, Kelurahan Keraton, Kecamatan Martapura, Kabupaten Banjar. Gejala yang mereka alami setelah menyantap MBG, di antaranya pusing, mual hingga muntah.

image editor output image527688772 17600099115648628692391634336003
Puluhan Siswa Diduga Keracunan Makanan Pasca Menyantap MBG Dari Dapur Tungkaran 2

Siswa yang dirawat di Instalasi Gawat Darurat (IGD) RSUD Ratu Zalecha Martapura berasal dari berbagai jenjang, yakni Madrasah Ibtidaiyah (MI) Assalam, Madrasah Tsanawiyah (MTs) Assalam, Madrasah Aliyah (MA), Sekolah Dasar (SD) Muhammadiyah, dan Sekolah Dasar Negeri (SDN) 1 Pesayangan.

Dandim 1006/Banjar, Letkol Inf Bambang Prasetyo Prabujaya, menyebut, bahwa MBG yang disiapkan untuk siswa yang diduga mengalami keracunan adalah Yayasan Griya Rizki Babussalam.

Berdasarkan langkah preventif yang dilaksanakan pihaknya, kata Bambang, sudah melakukan rapat koordinasi (rakor) dengan pihak dapur dan yayasan sebagai penyedia, agar program MBG yang dijalankan tetap memerhatikan kehigienisan termasuk menjaga kebersihan sanitasi.

BACA JUGA :  223  Pelajar di Kabupaten Banjar Ikuti Seleksi Calon Paskibraka

Padahal harapan yang diinginkan pihaknya, dalam proses masak tersebut dapat menghasilkan makanan baik dan bergizi sesuai standart kesehatan. “Sebenarnya kita sudah melaksanakan pengawasan. Kemungkinan ada keteledoran dari pihak dapur dan dari Pemkab Banjar sudah menyediakan tiga fasilitas layanan kesehatan (faskes) untuk dijadikan rujukan, yakni Rumah Sakit (RS) Pelita Insani, Puskesmas Martapura I dan Puskesmas Martapura II,” ungkapnya.

Jika memang terbukti benar adanya kelalaian yang dilakukan pihak dapur ataupun pemilik yayasan dalam penyiapan MBG bakal dikenakan sanksi? Bambang Prasetyo Purbaya, menegaskan, bakal diproses sesuai aturan yang berlaku.

“Kami yakin masalah ini bisa diselesaikan dan transparan tidak ada ditutup-tutupi. Jadi tidak ada penghentian MBG, karena ini program pemerintah yang harus kita dukung. Tapi, kalau hal tersebut mengarah ke tahapan pidana tidak ada istilah keberpihakan,” tegas kepada awak media.

BACA JUGA :  Camat Tatah Makmur Klaim Tak Tutup Mata, Rumah Martinah Hanya Berjarak Ratusan Meter Dari Kantornya

Penjabat (Pj) Sekretaris Daerah Kabupaten (Sekdakab) Banjar, Ikhwansyah, mengungkapkan, akibat adanya insiden keracunan dari program Makan Bergizi Gratis (MBG) itu, pihaknya akan menggratiskan biaya perawatan.

“Selama masyarakat yang tercatat sebagai warga Kabupaten Banjar dipastikan mendapat layanan ini gratis. Tapi karena kapasitas RSUD Ratu Zalecha Martapura juga terbatas. Jadi, sebagai antisipasi kita berikan juga layanan di RS Pelita Insani, Puskesmas Martapura I dan Martapura II,” ungkap Ikhwansyah yang juga pejabat definitif Asisten II Bidang Perekonomian dan Pembangunan Setdakab Banjar.

Data sementara yang didapatkan pewarta di lapangan, sudah ada 56 orang pasien di rawat di RSUD Ratu Zalecha. Di antaranya, 35 orang masih di rawat dan 15 orang sudah diperbolehkan pulang. Dari sekian puluhan siswa, diduga keracunan juga dialami sejumlah kepala sekolah (sekolah).

Reporter: Riswan | Editor: Nashrullah

- Advertisment -
RELATED ARTICLES
- Advertisment -
- Advertisment -
- Advertisment -

Most Popular