Headline9.com, BANJARBARU – Kalsel berpeluang besar terhadap pengembangan energi baru terbarukan (EBT). Terlebih, pemerintah pusat menilai provinsi ini mampu mendorong sektor perekonomian baru melalui energi listrik ramah lingkungan (non emisi karbon).
Peneliti BRIN dan TU Delft, Muhammad Indra Alifsat, mengakui, Kalsel cukup potensial dalam hal pengembangan energi berbasis ramah lingkungan.
“Kami dari TU Delft dan BRIN bekerjasama dengan ITB bahwa audiensi yang dilaksanakan tadi diterima sangat baik oleh Pemprov Kalsel tentu pembahasannya tadi pengembangan EBT zero emisi atau non emisi karbon,” ujarnya usai melakukan audiensi dan ekspos potensial pengembangan EBT di Kalsel, di ruang pertemuan Sekdaprov Kalsel, Rabu (26/7).
Ia menjelaskan, pertemuan itu lebih memprioritaskan pencanangan program energi ramah lingkungan yang sekiranya cocok dikembangkan di Kalsel. Termasuk dibahasnya potensi suplai listrik melalui rencana proyek pembangunan PLTB dan PLTS.
“Tujuan utamanya adalah Net zero emission dan enginering for zero carbon emission yang nantinya program ini dapat mempengaruhi perekonomian ketenagalistrikan di Kalsel,” ungkapnya.
Sementara itu, Plt Asisten Perekonomian dan Pembangunan Setdaprov Kalsel, Suparmi, mengungkapkan, sangat mendukung adanya upaya BRIN, TU Delft dan ITB dalam menciptakan program udara bersih (non emisi) yang ada di Kalimantan Selatan.
“Ini merupakan kerjasama yang baik antara TU Delft dengan Pemerintah Provinsi Kalsel,” ucapnya.
Dalam pelaksanaan audiensi sekaligus ekspos potensi pengembangan EBT di Kalsel itu juga turut dihadiri Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kalsel, Hanifah Dwi Nirwana beserta dari perwakilan Dinas ESDM Kalsel, Nazruddin Alhaidar selaku Kabid Energi.