Headline9.com, BARABAI– Pemerintah Kabupaten Hulu Sungai Tengah (Pemkab HST) menjalin komunikasi dengan PT Novo Indonesia Belajar (Vokal.ai) selaku perusahaan pengembang aplikasi Ngaji.ai.
Rencananya, aplikasi ini dijadikan pendamping ustaz ustazah dalam program seribu Tahfiz yang juga dicetuskan Bupati HST, H Aulia Oktafiandi.
Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) HST, Muhammad Anhar, mengatakan aplikasi ini merupakan cara belajar Al-Quran berbasis digital.”Aplikasi ini sebagai pembantu, pemantauan belajar siswa sehingga kita bisa lebih detail melihat tingkat pembelajaran per siswa,” katanya, Senin (25/3/2024).
Tahap awal aplikasi ini, katanya, diperioritaskan untuk siswa sekolah dasar (SD). Utamanya bagi siswa di kelas 6 (enam), tentu pihaknya berkeinginan, agar peserta didik tidak ada lagi yang buta huruf Al Quran.
“Karena kami masih menemukan di beberapa sekolah ada siswa yang tidak bisa mengaji. Kita coba mengatasi ini dengan platform tersebut,” tambahnya.
Saat ini pihaknya masih gencar melakukan sosialisasi penggunaan aplikasi tersebut. Untuk ujicoba mulai diterapkan menggunakan aplikasi yang masih gratis. “Rencananya akan menggunakan aplikasi berbayar. Kita ingin dapat dasboard masing-masing siswa dan per sekolah sampai kabupaten,” jelasnya.
Ada beberapa kendala yang sempat mereka temui saat melakukan uji coba. Seperti, sebut Anhar, bacaan tadarusan yang menggunakan lagam arab. Termasuk suaranya bukan hafiz orang Indonesia. “Kita ingin disesuaikan, cara baca bahasa Indonesia,” inginnya.
Lantas, Kapan aplikasi ini diterapkan? Anhar, selaku Kepala Disdik HST menjawab, “Pak bupati sudah teken MoU dengan perusahaan pengembang aplikasi. Setelah lebaran mudahan bisa kita lakukan sosialisasi dan edukasi ke sekolah-sekolah,” katanya.
Sebelumnya, Bupati HST, H Aulia Oktafiandi, menjelaskan tujuan program ini sebagai upaya transformasi pembelajaran dan penguatan pendidikan karakter bagi peserta didik di bumi berjuluk Murakata (HST) yang unggul dan berakhlakul karimah.
“Kami sangat berkomitmen dalam meningkatkan kualitas pembelajaran dan pendidikan karakter bagi anak-anak kami di HST,” tegasnya.
Dalam implementasiannya, Aulia membeberkan, sebelum digarapnya aplikasi berbasis digital ini Pemkab HST sudah memprogramkan ustaz dan ustazah masuk sekolah formal. Baik itu jenjang sekolah dasar (SD) ataupun Menegah Pertama (SMP).
“Kemudian program tahfidz bagi 2000 siswa dan saat ini kami kembali mencoba untuk melakukan transformasi pembelajarannya melalui pemanfaatan aplikasi,” tutupnya.
Reporter : Ahmad Farisal | Editor : Nashrullah