Headline9.com, MARTAPURA – Kepala Desa (Kades) se- Kabupaten Banjar dikabarkan berangkat secara serentak untuk melakukan studi banding ke luar daerah. Ini juga bertepatan menjelang gelaran Pilkada 2024.
Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (PMD) Kabupaten Banjar, Syahrialuddin, mengungkapkan, kegiatan yang akan dilaksanakan itu sudah terencana. Bahkan, ini merupakan salah satu program dari Asosiasi Pemerintah Desa Seluruh Indonesia (APDESI) Kabupaten Banjar.
“Keberangkatan mereka inu tujuannya untuk meningkatkan kapasitas Sumber Daya Manusia (SDM) agar dapat terukur, terarah, dan hasilnya dapat dipertanggungjawabkan, baik melalui kegiatan Bimbingan Teknis (Bimtek), study banding, serta kegiatan lainnya,” sanggah dia, saat ditemui di ruang kerjanya, Senin (13/5/2024) sore.
Penyusunan program ini, menurut Syahrialuddin, bertujuan untuk mendapatkan kesamaan, dan pemahaman yang sama. Di mana, para kades untuk melakukan studi banding ke daerah lain dapat dilakukan secara bersama-sama. “Jadi mereka tak berangkat secara masing-masing. Dengan membentuk kelompok mereka bisa melakukan study banding baik terkait bagaimana cara pengelolaan Badan usaha milik desa (BUMDes), Pemerintah Desa (Pemdes), administrasi desa, dan hal lainnya,” katanya.
Setelah kembali dari gelaran study banding, dikatakannya, kepala desa (kades) bakal kembali membentuk kelompok. Yang mana, setiap kelompok melakukan pemaparan apa saja hasil yang diperoleh dalam pelaksanaan dari study tiru tersebut.
“Pada kelompok ini akan memaparkan terkait hasil study bandingnya guna melakukan pemetaan terkait potensi apa saja di daerah luar yang bakal bisa di terapkan di desa mereka. Hal ini termasuk dalam rangka mendukung realiasasi pengembangan, dan peningkatan potensi Pendapatan Asli Desa (PADes) untuk menunjang penyelenggaraan Pemdes,” ucapnya.
Sementara itu, Ketua Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Asosiasi Pemerintah Desa Seluruh Indonesia (APDESI) Kabupaten Banjar, Kasmayuda, juga memastikan, kegiatan studi banding ke luar daerah tersebut merupakan salah satu dari tujuh belas program APDESI.
“Agar mampu meningkatkan dan pengembangan di Pemdes yang bersumber dari Alokasi Dana Desa (ADD). Bukan bersumber dari Dana Desa (DD),” ujarnya.
Tujuan utamanya, kata Kasmayuda, yang juga menjabat Kades Bakambat, Aluhaluh itu, adalah memprioritaskan peningkatan dan kualitas pengetahuan kades. Berawal dari tak tahu menjadi tahu. “APDESI memiliki rencana kerja, dan untuk anggaran keberangkatan per desa alokasinya sebesar Rp5 Juta. Nah, Kalau kita hanya berdiam di desa saja, bagaimana bisa mengetahui perkembangan di dunia luar,” pungkasnya.
Reporter : Riswan Surya
Editor : Nashrullah
