1. Home
  2. »
  3. DPRD KAB BANJAR
  4. »
  5. Dividen BUMD ke Pemkab Banjar Naik, Komisi II DPRD Klaim…

Dividen BUMD ke Pemkab Banjar Naik, Komisi II DPRD Klaim Meningkat

Facebook
Twitter
LinkedIn
WhatsApp
Print
Reddit

Headline9.com, MARTAPURA – Ketua Komisi II DPRD Kabupaten Banjar, Lauhul Mahfuz, ungkap kontribusi pendapatan Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) meningkat.

Terlebih, diakuinya pendapatan tahun ini terkontraksi positif dibandingkan tahun sebelumnya. Berdasarkan hasil Rapat Dengar Pendapat (RDP) pada Kamis (31/10/2024) lalu, ada beberapa perusahaan daerah yang pendapatannya di tahun buku 2024 tercapai di atas target.

Di antaranya Perseroan Terbatas (PT) Air Minum Intan Banjar, Bank Perekonomian Rakyat (BPR) Martapura Banjar Sejahtera, Perusahaan Umum Daerah (Perumda) Pasar Bauntung Batuah dan Bank Kalsel.

Dari hasil penerimaan pengelolaan kekayaan daerah yang dipisahkan tahun buku 2024 di Kabupaten Banjar berupa dividen tersebut ditargetkan pada perubahan dari Rp10,59 miliar menjadi Rp11 miliar lebih. Berdasarkan data Oktober 2024, laba yang dibagikan ke Pemda melalui Lembaga Keuangan dipastikan terealisasi Rp5,6 miliar lebih, Aneka Usaha Rp921 juta lebih dan Bidang Air Minum Rp4,46 miliar lebih.

“Alhamdulillah semua BUMD pendapatannya berdasarkan dividen (bagi hasil) mengalami peningkatan. Terkecuali PT Baramarta (Perseroda) memang tak ditarget karena masih proses perbaikan tata kelola,” ungkap politisi Fraksi Partai NasDem ini.

Komisi II DPRD Kabupaten Banjar turut menghadirkan Badan Pengelolaan Keuangan, Pendapatan dan Aset Daerah (BPKPAD) dan Bagian Perekonomian dan Sumber Daya Manusia (SDA) Setda Kabupaten Banjar untuk mengetahui lebih jauh soal perkembangan PAD.

BACA JUGA :  DPRD Bentuk Pansus dan Pengesahan Fraksi

Saat dikonfirmasi, Kepala BPKAD Kabupaten Banjar Achmad Dzulyadaini mengungkapkan dari realisasi yang dipaparkan di Komisi II merupakan target pendapatan untuk 2025. “Seiring meningkat maka diharapkan mampu berkontribusi terhadap PAD, tak lupa tata kelola khususnya rencana penambahan penyertaan modal karena juga sangat berpengaruh terhadap penambahan dividen perusahaan. Nanti kita akan bahas lebih lanjut lagi,” ucapnya.

Direktur Utama PT Air Minum Intan Banjar, Syaiful Anwar menerangkan optimis capaian dividen untuk pemerintah daerah terealisasi sesuai target yang ditetapkan. Dimurni 2024, mereka ditargetkan Rp1,3 miliar sedangkan perubahan menjadi Rp4,46 miliar. Dan tahun buku 2024 ke 2025 sebesar Rp4,92 miliar lebih alias ada kenaikan Rp400 juta lebih.

“Jadi, target dividen kita di PTAM Intan Banjar di 2023 sampai 2024 ditarget mengalami kenaikan,” ungkap Syaiful yang juga didampingi Dirum PTAM Intan Banjar, Abdullah Saraji.

Disisi lain, penerimaan Perumda Pasar Bauntung Batuah diklaim meningkat dibandingkan sebelumnya dari Rp800 juga ditarget murni dipastikan tercapai sesuai target Rp921 juta lebih. “Kurang lebih sudah tercapai Rp800 jutaan, kita masih menyelesaikan kegiatan di 2024 artinya 2025 baru kelihatan dan kita harapkan realisasinya lebih,” kata Direktur Perumda Pasar Bauntung Batuah, Rusdiansyah.

BACA JUGA :  Berulah Lagi, Ketua DPRD Kabupaten Banjar Siap Geruduk Kantor Dinsos P3AP2KB

Sebelumnya dari laba yang dibagikan kepada Pemda atas penyertaan modal (Lembaga Keuangan) untuk BUMD dari target perubahan 2023 sebesar Rp5,39 miliar tercatat hanya terealisasi Rp3,59 miliar atau 66,67%. Jika dilihat sesuai penerimaan bahwa Bank Kalsel mendapat target sebesar Rp4,19 miliar terealisasi Rp3,26 miliar (77,76%), BPR (penggabungan semua BPR – TMT 2020) ditarget Rp1,2 miliar tercapai Rp338 juta lebih (28,17%).

Sementara, disektor Aneka Usaha 2023 dari target Rp3,8 miliar lebih tercapai Rp3,45 miliar lebih (90,39%). Pendapatan ini berasal dari PT Baramarta (perseroda) terealisasi Rp2,8 miliar dengan target Rp3 miliar lebih, PD Pasar Bauntung Batuah ditarget Rp800 juta hanya terealisasi Rp655 juta lebih (81,92%) dan PTAM Intan Banjar melalui laba bidang air minum dari target Rp1,8 miliar lebih terealisasi diangka yang sama (100%). Sehingga total target 2023 untuk 2024 sebesar Rp11,083 miliar lebih hanya terealisasi Rp8,916 miliar lebih.

Reporter: Riswan Surya | Editor: Nashrullah

Baca Juga