1. Home
  2. »
  3. bappedalitbang
  4. »
  5. Pemkab Banjar dan UNISKA Kaji Indeks Kesalehan Sosial untuk Penguatan…

Pemkab Banjar dan UNISKA Kaji Indeks Kesalehan Sosial untuk Penguatan Kehidupan Sosial Masyarakat

Facebook
Twitter
LinkedIn
WhatsApp
Print
Reddit

Headline9.com, MARTAPURA – Pemerintah Kabupaten Banjar menjadikan Indeks Kesalehan Sosial (IKS) sebagai instrumen penting dalam mengukur kualitas kehidupan sosial. Melalui kerja sama dengan LPPM Universitas Islam Kalimantan (UNISKA) Muhammad Arsyad al Banjari, Pemkab Banjar melaksanakan penelitian “Kajian Indeks Kesalehan Sosial (IKS) Kabupaten Banjar 2024” guna memahami tingkat kepedulian, solidaritas, dan partisipasi sosial di masyarakat.

Ekspose Pendahuluan Penelitian IKS dilaksanakan pada Selasa (5/11/2024) di Aula Bauntung Bappedalitbang Banjar, dipimpin oleh Kepala Bappedalitbang Kabupaten Banjar, Nashrullah Shadiq, dengan Sekretaris Bappedalitbang, Hanafi. Dalam sambutannya, Nashrullah menegaskan bahwa pembangunan di Kabupaten Banjar tak hanya fokus pada aspek ekonomi dan fisik, tetapi juga memperhatikan nilai sosial dan agama yang kuat.

BACA JUGA :  Susun Analisis Data Perencanaan Pembangunan, Bappedalitbang Banjar Gelar FGD

“Indeks ini akan mencakup indikator penting, seperti partisipasi masyarakat dalam kegiatan sosial dan peran aktif mereka dalam menjaga keharmonisan sosial,” kata Nashrullah. Ia menekankan pentingnya dukungan dari berbagai pihak untuk penyediaan data yang akurat agar IKS ini dapat mewakili keberagaman masyarakat Kabupaten Banjar.

Sementara itu, Zakky, perwakilan tim peneliti dari UNISKA, menjelaskan bahwa konsep kesalehan tidak hanya terkait dengan Islam, tetapi mencakup prinsip-prinsip universal yang ada di setiap agama. Menurutnya, penelitian ini akan melalui enam tahapan, termasuk desain kajian dan analisis data, dengan pendekatan kuantitatif deskriptif untuk menggambarkan tingkat kesalehan sosial masyarakat secara obyektif.

BACA JUGA :  Stand Bappedalitbang Banjar di Banjar Expo 2024 Tetap Diminati Menjelang Penutupan

Penelitian ini melibatkan 400 responden yang dipilih proporsional berdasarkan populasi dari setiap kecamatan di Kabupaten Banjar, menggunakan rumus Slovin dengan tingkat signifikansi 5%.

Ekspose pendahuluan ini dihadiri berbagai instansi, seperti Kantor Kementerian Agama, Dinas Kebudayaan dan Pariwisata, Badan Kesatuan Bangsa dan Politik, serta Majelis Ulama Indonesia (MUI) dan KNPI Kabupaten Banjar. Pemerintah Kabupaten Banjar optimis bahwa penelitian ini akan menghasilkan rekomendasi konkret untuk memperkuat kehidupan sosial berbasis nilai kesalehan.

Baca Juga